SuaraJawaTengah.id - Bupati Banyumas Achmad Husein mengelar inspeksi mendadak ke sejumlah agen minyak goreng dan toko modern yang ada di Purwokerto, Sabtu (19/2/2022).
Bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Banyumas, sidak itu dilakukan untuk memantau ketersediaan minyak goreng.
Bupati mengatakan inspeksi tersebut dilakukan karena selama tiga hari terakhir mendapatkan pengaduan dari masyarakat melalui media sosial terkait dengan kelangkaan minyak goreng di pasaran.
"Oleh karena itu, siang ini (Sabtu) saya bersama Forkompimda melakukan inspeksi ke sejumlah agen dan toko modern di Purwokerto untuk memantau ketersediaan minyak goreng," ungkap Achmad Husein melansir ANTARA.
Dari hasil pemantauan, dia mengakui terjadi kelangkaan minyak goreng, namun pihaknya tidak bisa menyalahkan siapa pun.
Menurut dia, pihaknya juga ingin mengetahui tentang distribusi minyak goreng di tingkat distributor.
"Tapi, yang pasti setelah dicek, barangnya langka. Saya akan secepatnya mengumpulkan distributor minyak goreng untuk membahas permasalahan ini," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga akan mencari jalan keluar untuk mengantisipasi kemungkinan ada warga yang bolak-balik datang ke pusat perbelanjaan untuk sekadar membeli minyak goreng seiring dengan adanya pembatasan pembelian maksimal dua liter per orang.
Menurut dia, jalan keluar yang dapat diambil misalnya dengan menggunakan stempel atau pembeli wajib menunjukkan kartu tanda penduduk saat membeli minyak goreng.
"Nanti, kami bersama Pak Kapolresta mencari solusi supaya yang beli tidak bolak-balik dalam sehari, cukup seminggu sekali, kasihan yang lain," paparnya.
Sementara itu, Pejabat Humas dan Promosi Moro Grosir and Retail Purwokerto Adi Putranto mengakui stok minyak goreng di pusat perbelanjaannya terbatas, sehingga pihaknya mengatur dan membatasi penjualannya.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya mengeluarkan stok minyak goreng untuk dipajang di rak displai pada siang, sore, dan malam hari.
"Rata-rata 200 karton per sesinya, kurang lebih 600 liter per sesi. Ini karena kami mendapatkan minyak goreng dari distributor dalam jumlah terbatas, sehingga penjualannya kami atur siang, sore, dan malam hari," katanya.
Menurut dia, pihaknya tidak berani mengeluarkan stok minyak goreng sejak pagi hari karena akan cepat habis.
Dalam kondisi normal, kata dia, penjualan minyak goreng di pusat perbelanjaan itu tidak sampai ratusan karton.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC