SuaraJawaTengah.id - Kecelakaan maut mobil Xenia dan Kereta Api di Banyumas masih diselidiki pihak Kepolisian. Sang sopir hingga saat ini masih diamankan.
Diketahui mobil xenia tertabrak KA Bangunkarta relasi Jombang-Pasarsenen di perlintasan resmi yang dijaga secara swadaya masyarakat, Desa Kuntili, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada hari Rabu (23/2/2022).
"Kami masih melakukan penyelidikan karena seluruh korban selamat termasuk sopir masih dalam perawatan akibat luka yang mereka alami," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Banyumas Komisaris Polisi Ari Prayitno dikutip dari ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (24/2/2022).
Kendati demikian, dia mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan sementara, mobil tersebut diketahui menerobos perlintasan tanpa palang pintu yang dijaga secara swadaya masyarakat itu saat KA Bangunkarta akan melintas.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Terjadi di Pertigaan JJLS, Pengendara Motor Tewas Usai Hantam Truk Belok
Hingga akhirnya, kata dia, bagian belakang mobil sebelah kiri tersebut tertabrak KA Bangunkarta sehingga mengakibatkan dua penumpangnya meninggal dunia, yakni Supardi dan Yatiman, warga Desa Sibrama RT 01 RW 01, Kecamatan Kemranjen, Banyumas.
"Salah satu penumpang yang meninggal dunia ditemukan di luar mobil," ungkapnya menjelaskan.
Menurut dia, korban atas nama Yatiman ditemukan meninggal dunia dalam posisi tenggelam di sungai.
Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan tiga orang yang ada di dalam mobil mengalami luka-luka, yakni sopir bernama Widiyono Pramono (WP) serta penumpang atas nama Supriati dan Herni Widiasari, seluruhnya warga Desa Sibrama RT 01 RW 01.
Dalam hal ini, sopir berinisial WP dan korban luka atas nama Widiono (seperti yang diwartakan sebelumnya, red.) merupakan orang yang sama.
Sementara itu, sukarelawan penjaga perlintasan yang diketahui bernama Kasirun mengalami patah tulang pada tangan kanan karena tertabrak mobil yang menerobos perlintasan tersebut.
"Sopir memang sudah diamankan namun karena mengalami luka-luka, dia harus menjalani perawatan bersama dua penumpang dan sukarelawan penjaga perlintasan. Kami belum bisa meminta keterangan karena mereka masih trauma," kata Kompol Ari.
Lebih lanjut, dia mengatakan setelah menyelesaikan penyelidikan, pihaknya akan gelar kasus tersebut dan selanjutnya dilimpahkan ke Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas untuk penyelidikan lebih lanjut.
Menurut dia, hal itu disebabkan jalur kereta api bukan kategori jalan raya, sehingga penyidikan-nya akan dilakukan oleh Satreskrim.
"Paling nanti dikenakan Undang-Undang Perkeretaapian dan di-juncto-kan dengan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," ujarnya.
Kecelakaan antara mobil berpelat nomor B-1559-ZFY dengan Plb 121b KA Bangunkarta relasi Jombang-Pasarsenen di perlintasan resmi yang dijaga secara swadaya masyarakat (JPL 495), KM 413+2/3 petak jalan Stasiun Kemranjen-Stasiun Sumpiuh, masuk wilayah Desa Kuntili, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, terjadi pada hari Rabu (23/2), pukul 11.31 WIB.
Sebelum peristiwa tersebut terjadi, warga sekitar dan pengendara lain telah mengingatkan pengemudi mobil bahwa akan ada kereta api yang akan melintas.
Akan tetapi peringatan tersebut tidak dihiraukan dan pengemudi mobil yang diketahui berinisial WB tetap menerobos perlintasan meskipun dari kejauhan telah terdengar Semboyan 35 yang dibunyikan masinis Plb 121b KA Bangunkarta melalui terompet lokomotif CC 203 98 18.
Oleh karena jarak yang sudah dekat, bagian belakang mobil tersebut tertabrak Plb 121b KA Bangunkarta, sehingga dua penumpangnya meninggal dunia dan tiga penumpang lainnya serta sukarelawan penjaga perlintasan mengalami luka-luka.
Peristiwa tersebut juga mengakibatkan Plb 121b KA Bangunkarta berhenti luar biasa di sekitar lokasi kejadian untuk dilakukan pemeriksaan lokomotif CC 203 98 18 yang menarik rangkaian kereta api.
Setelah lokomotif dan rangkaian dinyatakan dalam kondisi baik, Plb 121b KA Bangunkarta meneruskan perjalanan menuju Pasarsenen.
Berita Terkait
-
Kecelakaan Maut di Malaysia, 7 WNI Asal Lombok Tewas
-
Kabar Nahas Kecelakaan Tol Cipularang Buat Istri Sopir Truk Pingsan dan Tak Bisa Tidur Nyenyak
-
Detik-Detik Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Terekam Dashcam! Truk Muatan Berat Terlibat
-
Truk Dibakar Massa, Sopir Penabrak Bocah di Teluknaga Tangerang Resmi Tersangka: Urine Positif Narkoba!
-
Jatmiko, Sopir Truk Penabrak Mobil Kru TVOne Terancam 6 Tahun Penjara
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang, Partai Golkar Jateng: Kerja Keras Seluruh Elemen
-
Waspada! Semarang Berpotensi Hadapi Hujan Lebat dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
-
Akademisi UIN Walisongo Soroti Praktik Politik Uang dan Lemahnya Peran Bawaslu di Pilkada 2024
-
Misteri Tewasnya Siswa SMK di Semarang: Polisi Bongkar Makam untuk Ungkap Fakta!
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu