Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 24 Februari 2022 | 17:57 WIB
Spanduk warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo menolak tambang batu andesit. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Komisioner Komnas HAM, M Choirul Anam menyebut adanya tindak kekerasan aparat terhadap warga Desa Wadas.

Temuan itu berdasatkan hasil pemantauan dan penyelidikan tim Komnas HAM dari sejumlah keterangan saksi dan video yang diperoleh.

Hasilnya, Komnas HAM menemukan adanya tindakan kekerasan pada saat penangkapan oleh aparat kepolisian pada Selasa, 8 Februari 2022 terhadap warga Wadas yang menolak quarry.

Berdasarkan temuan Komnas HAM, lanjut Anam terdapat 67 orang warga yang ditangkap dan dibawa ke Polres Purworejo pada 8 Februari 2022, dan baru dikembalikan ke rumah pada 9 Februari 2022.

Baca Juga: Temuan Baru Komnas HAM Soal Desa Wadas: Warga Alami Kekerasan Oleh Aparat, Mayoritas Pelaku Berpakaian Preman

"Akibat dari tindakan kekerasan tersebut, sejumlah warga mengalami luka pada bagian kening, lutut dan betis kaki, dan sakit pada beberapa bagian tubuh lainnya, namun tidak ada korban yang dirawat di rumah sakit," kata Anam membacakan keterangan hasil temuan faktual, Kamis (24/2/2022).

Dia menjelaskan, mayoritas tindakan kekerasan terhadap warga itu dilakukan oleh aparat berpakaian preman.

"Dari identifikasi pelaku, tindakan kekerasan tersebut mayoritas dilakukan oleh petugas berbaju sipil/preman pada saat proses penangkapan," kata Anam.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy memberi tanggapan atas temuan tersebut.

"Kami menghargai apa yang menjadi temuan dan rekomendasi Komnas HAM. Tentunya akan menjadi bahan anev (analisia dan evaluasi) untuk bekerja lebih baik lagi," ungkap Iqbal.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Kaji Wacana Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat

Dia memaparkan, beragam upaya TNI-Polri membangun komunikasi sosial antarmasyarakat yang pro dan kontra terus dilakukan. Bhabinkamtibmas dan Babinsa terus melakukan sambang di Desa Wadas.

"Kita juga melakuakan serangkaian bhakti sosial, psikoedukasi dan psikososial bagi anak anak dan warga oleh konselor Polda Jayeng sudah berjalan. Juga dalam meningkatkan sanitasi warga, TNI -Polri bersama masyarakat melakukan pembangunan 300 jamban, lima sumur bor, penyediaan tandon," paparnya.

"Termasuk pengobatan gratis bagi warga Wadas kita lakukan. Intinya wilayah Wadas sudah adem-ayem," pungkas M Iqbal.

Load More