Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 08 April 2022 | 17:40 WIB
Lumpur Banjiri Sungai Serayu hingga Banyumas, PT Indonesia Power Mrica Banjarnegara Beri Penjelasan
GM PT Indonesia Power Mrica buka suara atas kejadian banjir lumpur di sepanjang aliran Sungai Serayu. [Suara.com/Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Dalam satu pekan terakhir warga digegerkan dengan kondisi Sungai Serayu yang dibanjiri lumpur pekat.

PT Indonesia Power Unit Banjarnegara memberikan keterangan penyebab hal tersebut terjadi.

Beredar video sungai Serayu yang dibanjiri lumpur pekat di sosial media.

Akibat kejadian tersebut, banyak ikan terdampar yang kemudian diambil oleh warga ramai-ramai.

Diketahui, sungai Serayu mengalir di beberapa Kabupaten diantaranya Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga dan Banyumas.

General Manager PT Indonesia Power Mrica, PS Kuncoro mengatakan lumpur yang membanjiri sungai serayu berasal dari waduk mrica yang dikelolanya.

Ia menjelaskan penyebab terjadinya banjir lumpur karena adanya guguran sedimentasi di waduk ketika proses pembukaan katup DAM.

Namun, pihaknya memilih tetap membuka sampai air yang keluar dari DAM kembali jernih.

Ia menyebut, pilihan tersebut harus diambil demi keamanan bendungan dan agar bisa tetap berfungsi.

Baca Juga: Ngaku Tak Memikirkan Korban, Kolonel Priyanto Buang Dua Sejoli ke Sungai : Saya Punya Hubungan Emosional Dengan Sopir

"Situasi lereng endapan berguguran, dalam waktu singkat kami harus memutuskan agar keamanan bendungan tetap terjaga dan berfungsi pada mestinya," ungkapnya saat konferensi pers, Jumat (8/4/2022).  

Selain itu, lanjutnya, akan ada risiko lain yang akan terjadi apabila pihaknya menutup katup secara paksa ketika lumpur masih mengalir.

"Harus menunggu sampai air yang mengalir jernih kembali, karena kalau dipaksa ditutup itu bisa tertimbun katupnya dan tidak bisa dibuka lagi," terangnya.

Pihaknya mengaku tidak menyangka jika sedimentasi akan runtuh yang mengakibatkan banjir lumpur hingga ke Kabupaten Banyumas.  

"Memang tidak menyangka lereng itu akan runtuh," katanya.

Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein sempat menyampaikan komplain atas kejadian tersebut karena menghambat produksi PDAM dan juga dinilai merusak biota sungai.

Load More