
SuaraJawaTengah.id - Para anak penyandang disabillitas intelektual menyampaikan pesan damai kepada dunia dari Candi Borobudur. Menghapus diskriminasi terhadap anak penyandang disabillitas intektual.
Rangkaian kirab obor Pekan Special Olympic National (Pesonas) ini, berlagsung di lapangan Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, Sabtu (16/4/2022)
Ketua Special Olympic Indonesia (SOINA), Warsito Ellwein mengatakan, para anak penyandang disabilitas intelektual adalah para anak bertalenta. Mereka memiliki kepekaan dan kebaikan hati yang lebih dibanding orang lain.
“Hari ini kita sampaikan pada dunia. Ini loh anak-anak ini punya hati. Sehingga mereka berkontribusi. Selama ini, anak-anak ini seolah jadi beban. Idiot. Beban orang tua. Kutukan Allah,” kata Warsito.
Para anak penyandang disablitas intelektual diciptakan Tuhan dengan kelebihan dan kekurangan, sama seperti anak-anak lainnya. Mereka bisa berkontribusi pada lingkungan jika diberi kesempatan.
“Anak-anak ini yang dipunyai lebih itu hatinya. Intelektualnya kurang tapi hatinya lebih. Anak-anak akan berkontribusi lewat hatinya. Supaya dunia lebih damai. Lebih guyub, lebih rukun, lebih bahagia,” ujar Warsito.
Pekan Special Olympic National 2022 akan diselenggarakan di Semarang 3-8 Juli. Sekitar 2.500 atlet special olympic akan bertanding pada event tersebut.
Namun berbeda dengan paralympic untuk penyandang disabilitas fisik, special olympic tidak begitu menekankan penilaian pada raihan medali. Semangat solidaritas lebih utama dibanding mengejar prestasi .
“Solidaritasnya yang penting. Prestasi penting juga, tapi tidak hanya prestasi. Bedanya disitu,” ujar Warsito.
Baca Juga: Dinas Sosial Bandar Lampung Akui Penyandang Disabilitas Kesulitan Akses Bansos
Selain mempertandingkan 12 cabang olahraga, Pekan Special Olympic Nasional juga menggelar kegiatan non cabang olah raga. Cabang ekspresi ini antara lain menampilkan bakat seni para peserta.
Acara hari ini merupakan rangkaian kirab obor Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas). Dari Magelang obor akan dibawa ke beberapa daerah hingga tiba di Semarang menjelang puncak Pesonas pada Juli mendatang.
Puncak rangkaian kirab obor di Magelang ditandai dengan disulutnya obor utama oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jateng, Sinung N Rachamadi.
Para anak disabilitas intelektual kemudian mewarnai lembaran kain putih menggunakan jejak-jejak kaki. Jejak kaki membentuk pola bola dunia yang melambangkan pesan damai.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- 5 SUV 7 Penumpang Alternatif Destinator, Harga Lebih Murah, Pajak Ringan!
Pilihan
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Memori Besar Terupdate Agustus 2025
-
9 Rekomendasi HP RAM 12 GB Memori 512 GB Termurah Agustus 2025
-
Harga Emas Antam Rontok, Hari Ini Jadi Rp 1.924.000 per Gram
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
Terkini
-
7 Prediksi Selasa Pahing 2025: Dari Rezeki hingga Asmara
-
Akal-akalan Mbak Ita Hindari KPK? Jaksa Bongkar Siasat Surat Edaran Anti-Pungli
-
Peran Suami Mbak Ita Terbongkar di Sidang: Atur Jatah Proyek, Ketua Gapensi Divonis 4,5 Tahun
-
BRI Digitalisasi Lomba Burung Karimata Arena, Mudahkan Transaksi Kicau Mania Lewat QRIS
-
Modal Usaha Rp6 Juta dari Kemensos Cair Lagi? Cek Syarat dan Cara Lolos Program PENA 2025