SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal melibatkan dokter hewan swasta untuk melakukan antisipasi penyebaran penyakit penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Antisipasi tersebut termasuk penanganannya terhadap ternak yang terpapar.
"Jumlah dokter hewan yang kami miliki hanya ada dua orang, sehingga jumlah sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan saat ini sangat kurang karena jumlah ternak yang terpapar dan suspek PMK cukup banyak," kata Bupati Kudus Hartopo dilansir dari ANTARA, Jumat (3/6/2022).
Hartopo memaparkan, perlu melibatkan dokter hewan swasta untuk membantu penanganan ternak yang terpapar maupun suspek agar tidak menular ke ternak lainnya.
Baca Juga: Sepekan Terakhir 50 Sapi Warga Pasuruan Lumpuh, Produksi Susu Anjlok Hingga Nol Persen
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Sunardi didampingi Kabid Peternakan Agus Setiawan mengakui selama ini pihaknya memang hanya mengandalkan personel yang tersedia.
"Dengan meningkatnya jumlah kasus PMK, maka kami akan mengoptimalkan personel yang tersedia, termasuk memanfaatkan penyuluh peternakan," ujarnya.
Idealnya, kata dia, dalam kondisi normal dokter hewan ada tiga orang, sedangkan kondisi sekarang selain butuh dokter hewan juga tim medis yang berkualifikasi.
Dinas Pertanian Kudus mencatat kasus PMK yang ditemukan di Kudus hingga saat ini mencapai 176 kasus, sebanyak 11 kasus di antaranya positif PMK dan satu di antaranya mati.
Menurut dia, saat ini banyak hewan ternak yang sembuh termasuk yang sebelumnya dinyatakan positif PMK. Sedangkan yang dinyatakan masih sakit dan perlu penanganan ada 91 kasus dari total populasi ternak kerbau maupun sapi di Kudus sebanyak 365 ekor.
Baca Juga: 42 Sapi di Depok Alami Gejala Penyakit Mulut dan Kuku, Sekarang Lagi Pengobatan
Dari jumlah populasi tersebut, sekitar 70 persen merupakan kerbau dan selebihnya sapi yang tersebar di sejumlah peternak di Kudus.
Berita Terkait
-
Alih-alih Boyong Luis Milla, Persis Solo Malah Datangkan Eks Persiku Kudus
-
Jadi Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid Malah Disindir Suporter Persiku Kudus: Timnya Sulit Menang!
-
Muhadjir Effendy Ungkap Rencana usai Pensiun jadi Menteri: Kembali ke Kampus
-
Nasib Kelas Menengah Terancam Miskin Ekstrem, Menko PMK: Tingkat Pengangguran jadi Tantangan Tersendiri
-
Pemerintah RI Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina hingga Sudan, Masyarakat Ternyata Ikut Patungan
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan
-
Ramai-ramai ke Rumah Jokowi, Calon Kepala Daerah Diminta Fokus pada Isu Mendasar dan Prioritas Lokal