Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 15 Juni 2022 | 18:19 WIB
Kondisi rumah warga yang hancur akibat ledakan yang diduga dari bahan petasan di Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Selasa (14/6/2022). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Sebuah ledakan menghancurkan dua rumah di Grumbul Leler, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Selasa (15/6/2022) malam.

Beberapa menit sebelum kejadian nahas tersebut, warga sempat melihat korban bernama Bustomi tengah beraktivitas di depan rumahnya.

Ida (39) tetangga korban, sebelum kejadian tengah bersantai duduk di ruang tamu bersama suaminya. Kebetulan posisi tempatnya bersantai langsung menghadap ke rumah Tomi. Segala aktivitas yang dilakukan di luar rumah terlihat jelas dari posisinya duduk.

"Iya, saya di sini (ruang tamu). Saya lagi ngopi sama bapak. Suami saya melihat Tomi lagi disitu (teras rumah), sebelum ledakan beberapa menit lah. Lagi keluar-masuk rumah," katanya saat ditemui di kediamannya, Rabu (15/6/2022).

Baca Juga: Polisi Olah TKP Lokasi Ledakan di Banyumas, Apa Saja yang Ditemukan?

Ketika dirinya beranjak dari tempat duduk dan mau masuk tiba-tiba terdengar suara ledakan. Dari lokasi rumahnya, ledakan tidak terdengar begitu keras.

"Saya mau masuk terus ada suara 'bleng'. Tapi di sini tidak keras banget. Suaranya seperti ban meletus," ujarnya.

Usai terdengar ledakan, dirinya langsung melihat ke arah luar. Kepulan asap putih membumbung dari bagian belakang rumah milik Tomi.

"Sempat ada api, tapi yang pertama muncul itu asap putih mengepul. Terus saya keluar kok ada api dari arah belakan rumah cuma sebentar habis itu udah," jelasnya.

Sepengetahuannya, Tomi tidak pernah menyimpan bahan peledak. Karena beberapa kali dia masuk ke dalam rumah tidak ditemukan barang mencurigakan maupun bau menyengat dari bahan peledak.

Baca Juga: Ledakan di Banyumas, Polisi Menduga Pemilik Rumah Meracik Petasan Sambil Merokok

"Saya pernah beberapa kali masuk ke rumahnya. Dia lagi bikin lampu banyak banget. Tapi tidak pernah mencium bau menyengat aroma bahan peledak," terangnya.

Sementara itu, Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu untuk sementara memastikan kegiatan Tomi tidak ada kaitannya dengan tindakan terorisme.

"Untuk sementara ini belum ada arah ke tindakan terorisme," katanya.

Ia menegaskan, tipe ledakan yang terjadi pada Selasa (14/6/2022) sekitar pukul 17.30 WIB, berdaya ledak rendah. Sementara bahan peledak yang didapat dari Tomi masih dalam penelusuran polisi.

"Untuk jenis ledakannya yaitu Low Explosive. Untuk barang yang didapat dari korban masih kita periksa," tutupnya.

Kontributor : Anang Firmansyah

Load More