Celine Evangelista Gregetan Marshel Widianto Sering Nolak Kalau Dipeluk, Dinar Candy: Sok Jual Mahal

SuaraJawaTengah.id - Celine Evangelista dan Marshel Widianto kerap digosipkan memiliki hubungan spesial.

Pasalnya kedua pasangan itu sering kali tertangkap kamera mengumbar kemesraan di publik maupun media sosial.

Namun, baru-baru ini mantan suami Stefan William mengeluh lantaran sulit mendekati Marshel Widianto lebih dalam lagi. Bahkan ia menyebut Marshel Widianto sering Evangelista menolak jika hendak dipeluk olehnya.

"Ah pokoknya intinya kalau misalnya harus membayangkan, jangankan aku mau bayangin ciuman ya, untuk ngebayangin Marshel nerima aku apa adanya dan bisa meluk aku aja itu kayanya sulit buat aku," ucap Celine Evangelista melalui kanal youtubenya.

Baca Juga: Celine Evangelista Ungkap Pernah Ditawari Poligami dan Diberi Rp 2 Miliyar Perbulan

"Karena sampai sekarang Acel, kalau aku mau peluk dia, Acel enggak mau. Dia bilang 'ih apan sih Lin biasa aja kali'," sambungnya.

Celine Evangelista menambahkan kalau Marshel Widianto mulai risih kalau dirinya sering minta dipeluk.

"Dia bilang 'ih apan sih Lin biasa aja kali," paparnya.

Mendengar curhatan Celine Evangelista, Dinar Candy dan kekasihnya juga turut gregetan dengan sikap Marshel Widianto yang nolak pelukan janda tiga anak tersebut.

"Sok jual mahal Acel. Itu yang bikin penasaran Celine ya kan hahaha," ujar Dinar Candy.

Baca Juga: Wajah Ruben Onsu Semakin Pucat, Eks Manajer Vanessa Angel Umumkan Dibaptis

Kontak saja unggahan video itu langsung dibanjiri komentar warganet. Sebagian besar dari mereka ramai menuliskan beragam komentar.

"Marshel: nggak papa jelek, harga diri gue mahal bos wkwk," ujar akun SUNDA**.

"Acel masih belum ngeh ini mimpi atau beneran," tulis akun DIDIK**.

"Kasian kak Celine, mau sedih atau ketawa," tutur akun sinta**.

"Kalau sampai jodoh, Acel bakal nambah kece dah," imbuh akun Sindang**.

"Pikiran Marshel mungkin kayak aku ya, dia itu nggak jual mahal. Tapi sadar diri," timpal akun Man En**.

Lihat video bisa klik di SINI

Kontributor : Fitroh Nurikhsan