SuaraJawaTengah.id - Siswi korban chat mesum bekas guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Magelang mengaku jengah menjadi objek pelecehan seksual sang guru. Korban kemudian mengunggah chat tersebut ke media sosial.
Korban mengaku didekati sang guru matematika sejak duduk di kelas I. Guru berinisial RYN (32 tahun) ini, bahkan pernah mengambil foto korban secara sembunyi-sembunyi dan sering mengirimkan chat bernada melecehkan.
Korban tidak berani menceritakan masalah ini ke orang tua ataupun teman sebaya. Padahal di sisi lain, korban marah dan jengkel atas prilaku RYN.
“Kenapa anak mengunggah ke Tik Tok karena dia merasa jengah, bosan, dan jengkel dengan perlakuan pak guru ini. Saya harus cerita kemana ini?,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Fatonah, Senin (4/7/2022).
“Mau cerita ke orang tua takut atau malu. Ke teman-teman juga takut diledekin," ujar dia.
Begitu kasus ini viral di media sosial 1 Juli 2022, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB PPPA) Kabupaten Magelang langsung melakukan pendampingan korban.
Korban juga ragu melaporkan masalah ini ke guru konseling di sekolah karena takut dimarahi dan malah justru disalahkan. “Takut dikira menggoda," paparnya.
Kepada pendamping dari PPPA Dinsos Magelang, korban mengaku sering diganggu RYN sejak duduk di kelas I. Mulanya korban mengira RYN sering mengiriminya pesan hanya untuk tujuan menanyakan tugas sekolah.
“Sejak kelas I. Dia pikir (semula) hanya untuk mengingatkan tugas. Tapi setelah PTM (pembelajaran tatap muka) kok semakin intens. Pernah ambil foto (korban) diam-diam ketika di sekolah,” ujar Fatonah.
Baca Juga: TikToker Pattra Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Korban Ini Jelaskan Kronologinya
Menurut pendamping PPPA, selain mengirimkan chat, guru RYN juga beberapa kali menelepon korban namun tidak ditanggapi. Kemarahan korban memuncak ketika RYN mengirimkan chat mesum yang akhirnya diunggahnya ke media sosial.
“Sementara si anak ini (korban) punya rasa marah, jengkel, soalnya dia tidak dihargai sebagai wanita. Yang bisa baca (isi chat RYN), saya pun tersinggung," kata dia.
Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang menyerahkan kelanjutan penyelesaian kasus dugaan pelecehan seksual ini kepada keluarga korban.
Mereka berharap langkah yang diambil selain mengedepankan hak perlindungan perempuan, juga memutus mata rantai terulangya kejadian serupa.
“Harapannya dengan keluarga ini melapor (ke polisi) akan memutus rantai kekerasan seksual. Betul sekarang selesai di sekolah itu. Tapi di tempat lain, apakah bisa menjamin dengan dia (guru RYN) mengundurkan diri apakah selesai sampai di situ," tegasnya.
Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang menilai sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan ramah bagi anak. Sekolah idealnya memiliki layanan konsultasi, konseling, dan tempat pengaduan masalah anak didik.
“Lebih baik kalau di sekolah ada (pendamping) teman sebaya. Lebih enak kalau ada teman sebaya yang menangani. Kalau ada masalah jadi lebih enak cerita kepada yang sebaya. Di sekolah itu belum ada. Biasanya hanya guru bimbingan penyuluhan (BP)," jelasnya.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Dinsos PPKB PPPA membuka layanan pendampingan konseling psikologis, konsultasi hukum, dan mediasi bagi anak dan perempuan.
Permintaan layanan pendampingan dapat menguhubungi call center 112 atau nomor pendamping: 0858-8588-8315, 0817-5492-784, atau 0815-7874-3113.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
-
Mahasiswi Jambi Diperkosa Senior Mapala, Kemen PPPA Ingatkan Kampus Harus Jadi Garda Depan Pencegahan TPKS
-
Mantan Dosen Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Lecehkan Mahasiswi Berkali-kali
-
Mantan Model Akui Pernah Dapat Pelecehan Seksual dari Donald Trump: Saya Merasa Seperti Sepotong Daging
Tag
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
Terkini
-
Hasil Survei Pilgub Jateng: Perang Sengit Luthfi-Yasin dan Andika-Hendi, 9% Pemilih Belum Tentukan Pilihan!
-
Superco Superfest: 36 Tim Bertarung, Cari Bibit Unggul Sepak Bola Nasional!
-
Akhirnya Punya WC, Buruh Semarang Ini Tak Perlu Lagi Buang Hajat di Sungai
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada