SuaraJawaTengah.id - Setelah video kurir viral lantaran tak ada jembatan, ternyata anak dari dusun tersebut harus sebrangi sungai untuk berangkat ke sekolah setiap hari.
Kisah trenyuh ini datang dari Sungai Mondo, Lebakwangi, Nduren, Pagedongan, Banjarnegara, Jawa Tengah. Tampak sejumlah anak SD tampak menyeberangi sungai pagi pagi.
Pagi itu mereka berjumlah sedikitnya 10 anak. Dengan berpakaian seragam SD, mereka menyeberangi sungai.
Beberapa tampak ditemani orang tuanya, sedangkan lainnya saling bergandengan tangan agar tidak hanyut.
Baca Juga: Viral Video Kurir Sebrangi Sungai Arus Deras di Banjarnegara, Ternyata Tak Ada Jembatan Sejak Lama
Salah satu orangtua murid di Dusun Punggung, Desa Duren bernama Eni mengaku terpaksa menyekolahkan anaknya di SDN 3 Lebakwangi.
Ia sadar pilihannya tersebut mengharuskan anaknya menyeberangi sungai. Ia berujar, tak ada sekolah lain yang lebih dekat dari tempat tinggalnya.
Ia pun mengaku takut, namun menyadari pentingnya pendidikan bagi anak, arus sungai Mondo pun siap diterjang.
“Sebenarnya takut, tapi anak saya harus sekolah. Kalau warga di sini dari dulu sekolahnya di SDN 3 Lebakwangi. Ini sekolah yang terdekat, ngak apa-apa kalau harus menyebrangi sungai setiap hari,” kata dia saat ditemui, Senin (18/7/2022).
Kendala cuaca pun menjadi musuh utama ketika sekolah. Curah hujan yang tinggi kerap menyebabkan sungai banjir. Eni terpaksa melarang anaknya berangkat sekolah.
Baca Juga: Innalillahi, Santri yang Hilang di Sungai Ciwaringin Cirebon Ditemukan dalam Kondisi Meninggal Dunia
“Kalau banjir tidak berangkat sekolah, takut. Karena kalau hujan seringnya banjir, tinggi airnya bisa sampai 2 meter sampai 3 meter,” kata dia.
Meski demikian, Eni masih bertahan dan belum berencana untuk memindahkan sekolah anaknya. Sebab, sekolah lain lebih jauh dari rumahnya dan membutuhkan waktu tempuh satu jam dengan jalan kaki.
“Ada sekolah lain tapi di SD lain jauh. Jalan kaki bisa satu jam. Kalau di SDN 3 Lebakwangi lebih dekat tidak sampai setengah jam,” ungkapnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Samin, warga Dusun Panggung Desa Duren yang merupakan orangtua murid. Ia terpaksa menyeberangi sungai karena selain sekolah, warga dusun dan anak anak ikut berkegiatan di Desa Lebakwangi.
“Anak-anak di sini juga ngaji dan sekolah di Lebakwangi. Tetapi kalau hujan dan banjir terpaksa tidak berangkat,” kata dia.
Kontributor : Citra Ningsih
Berita Terkait
-
Ucapan Hari Guru dari Anak SD yang Menyentuh Hati
-
Ulasan Buku Ikan Selais dan Kuah Batu: Kisah Persahabatan Manusia dan Ikan
-
Sungai Ciujung Tercemar, Yandri Susanto Sebut Ratusan Ribu Jiwa di 4 Kecamatan Terdampak
-
Airnya Tak Jalan, Pramono Sebut Wacana River Way Ridwan Kamil di Jakarta Tak Mungkin
-
30 Embung Siap Hijaukan Ibu Kota Nusantara, Intip Fungsinya
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dukung Pilkada, Saloka Theme Park Berikan Promo Khusus untuk Para Pemilih
-
Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!
-
Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?