SuaraJawaTengah.id - Harga bawang merah di pasaran yang sempat melonjak kini mulai berangsur turun. Petani di Kabupaten Brebes berharap harga tak terus anjlok karena harga benih dan pupuk mahal.
Salah satu petani di Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Sokib (57) menuturkan, harga bawang merah di tingkat petani sudah kembali turun setelah sempat mencapai Rp60 ribu per kilogram.
"Sekarang harga sudah turun jadi Rp25 ribu per kilo. Sudah sekitar 10 hari ini turun," tuturnya, Kamis (21/7/2022).
Menurut Sokib, turunnya harga dikarenakan para petani sudah mulai panen. Alhasil, pasokan bawang merah di pasaran mulai melimpah.
"Saya juga sudah seminggu ini panen. Alhamdulillah hasil panennya bagus walaupun masih sering hujan. Di tempat lain ada yang kena banjir, jadi bawang merahnya rusak," katanya.
Sokib mengaku memanen bawang merah di lahan seluas satu bahu. Hasilnya panennya sebanyak dua ton.
"Dengan harga Rp25 ribu dan hasil panen bagus, sudah bisa untung," ujarnya.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari mengatakan, sebagian petani bawang merah di Brebes memang sudah mulai panen sehingga pasokan ke pasaran meningkat. Hal ini berimbas pada turunnya harga.
"Bawang merah sekarang lagi turun harganya setelah sempat naik dua minggu lalu. Turunnya drastis. Kalau dua minggu lalu masih Rp40 ribu per kilo di petani, sekarang Rp30 ribu," ujarnya saat dihubungi, Kamis (21/7/2022).
Baca Juga: Berangsur Turun, Harga Bawang Merah di Pasar Senen Jakarta Rp55 Ribu Per Kilogram
Menurut Juwari, meski turun, harga Rp30 ribu per kilogram tersebut tergolong masih tinggi. Normalnya, harga di tingkat petani Rp25 ribu per kilogram.
"Masih tinggi sebenarnya. Tapi jangan sampai turun lagi karena nanti petani rugi. Normalnya Rp25 ribu itu dengan kondisi saat ini harga benih dan pupuk sedang mahal," ujarnya.
Juwari mengatakan, petani di beberapa kecamatan sudah mulai panen, di antaranya di Kecamatan Brebes, Wanasari, Losari dan Songgom. Bawang merah hasil panen dari wilayah-wilayah tersebut turut meningkatkan pasokan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.
Pasokan bawang merah di pasar tersebut saat ini mencapai 30 truk per hari dari normalnya 25 truk. Hal itu artinya sudah oversuplai.
"Selain bawang merah dari Brebes, ada juga yang dari Majalengka, Garut dan Kabupaten Bandung. Jadi sekarang harga di pasar juga mulai turun. Kalau ada yang harganya masih tinggi, itu kemungkinan karena pedagang ngambilnya untungnya terlalu banyak atau waktu ngambil pas masih mahal, jadi jualnya juga mahal agar tidak rugi," ujar dia.
Menurut Juwari, pasokan bawang merah ke Pasar Kramat Jati dari seluruh lapak di Brebes saat ini baru mencapai 15 sampai 20 truk per hari dari normalnya 30 hingga 40 truk per hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRIsat Jadi Pilar Transformasi Digital BRI dan Penguatan Ekosistem Keuangan Nasional
-
Terbanyak di Indonesia, Gubernur Ahmad Luthfi Serahkan SK Kepada 13 Ribu Orang PPPK Paruh Waktu
-
Anti Boncos! Ini Dia Deretan Mobil Bekas Rp100 Jutaan yang Minim Penyakit
-
BMKG: Semarang Bakal Diguyur Hujan Ringan Hari Ini, Waspada Cuaca di Kota Lain!
-
7 Keutamaan Membaca Surat Yasin yang Menggetarkan Hati, Lengkap dengan Terjemahannya