SuaraJawaTengah.id - Jamaah pengajian tewas diduga tersengat listrik saat menghadiri pengajian akbar di Pondok Pesatren Bodho Nahdatul Tulab di Dusun Banjaragung, Kajoran, Magelang, Minggu (7/8/2022) malam.
Korban meninggal adalah Muhammad Sofian Yakub (20 tahun) dan Ahmad Chariswan (21 tahun) keduanya warga Dusun Janti Kidul, Desa Tonoboyo, Kecamatan Bandongan, Magelang.
Korban diduga meninggal tersengat listrik setelah bendera yang dibawa salah seorang jamaah menyenggol kabel jaringan PLN di atasnya. Sedikitnya 5 orang lainnya menderita luka bakar akibat sengatan listrik tersebut.
"Ada 2 korban yang meninggal dunia dan beberapa korban lainnya yang mengalami luka bakar," kata Kapolres Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun, Senin (8/8/2022).
Sengatan listrik merambat melalui tiang berbahan fiber yang digunakan salah seorang korban untuk mengibarkan bendera. "Fiber ya. Yang mengandung unsur besi. Ada benderanya dan nyangkut di jaringan kabel listrik."
Korban luka bakar diduga turut tersengat listrik saat akan membantu korban yang meninggal melepaskan diri dari pegangan batang bendera.
"Untuk yang meninggal dunia tadi malam sudah dikembalikan ke pihak keluarga dan yang mengalami luka bakar juga sudah rawat jalan," ujar AKBP Sajarod Zakun.
Menurut kesaksian salah seorang pedagang di dekat lokasi kejadian, Sebagian jemaah pengajian datang membawa bendera bergagang panjang. Beberapa orang memanjat tembok pagar rumah warga agar dapat melihat jelas ke arah panggung.
"Ada yang pakai bambu dan ada juga yang pakai gagang mirip (joran) pancing. Mungkin tidak memperhatikan tempat," kata Madya Widarti salah seorang pedagang yang mengaku berada di lokasi saat kejadian.
Baca Juga: Kotta GO Hotel Yogyakarta Luncurkan Paket Promo GO Rafting at Elo River, Magelang
Menurut Madya, salah satu gagang bendera menyenggol kabel listrik sehingga menimbulkan percikan api. "Padahal di situ banyak jamaah pengajian yang duduk di bawahnya, termasuk pedagang."
Dari lokasi kejadian polisi menemukan tiang sepanjang 1 meter yang digunakan untuk mengibarkan bendera. Terdapat bendera Syekher Mania ukuran 3,5x2 meter dan Syekher Mania Purworejo dengan ukuran 2x1,5 meter.
Berita tewasnya jemaah pengajian di Kajoran ini tersebar di media sosial. Banyak yang mengingatkan soal penggunaan bendera bergagang panjang agar tetap memperhatikan situasi di sekitar lokasi pengajian.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Viral Video Peserta Pengajian Akbar Tersengat Listrik karena Umbul-umbul, Satu Guru Silat Dikabarkan Meninggal
-
Bawa Umbul-umbul saat Pengajian, 6 Orang Tersengat Listrik, Warganet: Bagus, Lanjutkan
-
Meski Masih Berusia 15 Tahun, Polisi Tetapkan IA Tersangka Pembunuhan Berencana Bocah SMP di Grabag Magelang
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Memperkuat Inklusi Keuangan: AgenBRILink Hadirkan Kemudahan Akses Perbankan di Daerah Terluar
-
15 Tempat Wisata di Pemalang Terbaru Hits untuk Liburan Akhir Tahun
-
10 Wisata Semarang Ramah Anak Cocok untuk Libur Akhir Tahun 2025, Pertama Ada Saloka Theme Park
-
BRIsat Jadi Pilar Transformasi Digital BRI dan Penguatan Ekosistem Keuangan Nasional
-
Terbanyak di Indonesia, Gubernur Ahmad Luthfi Serahkan SK Kepada 13 Ribu Orang PPPK Paruh Waktu