Ronald Seger Prabowo
Kamis, 11 Agustus 2022 | 07:05 WIB
Perjuangan Soetinah Ikut Mempertahankan Kemerdekaan, Jadi Tim Paramedik Hingga Mata-mata
Soetinah saat ditemui SuaraJawaTengah.id di rumahnya yang terletak di Jalan Kanguru III, Nomor 2 B, RT 02/RW 04, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Rabu (10/08/22). [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraJawaTengah.id - Asam-garam menjadi relawan Palang Merah Indonesia (PMI) tentunya sudah dirasa Soetinah.

Pasalnya wanita kelahiran 6 Juni 1929 itu, pernah mengemban tugas d masa kemerdekaan Republik Indonesia. 

Kini usia Soetinah 93 tahun, meski fisik tak lagi sekuat dulu, namun semangatnya masih berapi-api.

Sembari berbaring di tempat tidurnya yang ada di sebuah rumah di Jalan Kanguru III, Nomor 2 B, RT 02/RW 04, Kecamatan Gayamsari, Semarang. Ia bercerita banyak mengenai perjuangannya.

Meski suaranya tak lagi lantang, namun penuturan Soetinah masih bisa terdengar jelas.

Ia berujar di usia 17 tahun ia sudah menjadi relawan PMI, dan menjalankan tugas untuk membantu pejuang Indonesia merebut kemerdekaan.

"Awal saya menjadi relawan pada 1946, tepat satu tahun Presiden Soekarno menggaungkan Kemerdekaan Republik Indonesia," ucapnya, Rabu (10/08/22).

Meski sudah menyatakan kemerdekaan, menurut Soetinah, pihak Belanda masih berusaha merebut wilayah Indonesia.

Sejumlah peperangan pun berkecamuk saat itu, sehingga tim PMI diterjunkan untuk membantu mempertahankan kemerdekaan.

Baca Juga: Selain Bung Karno, Siapa Saja Tokoh Proklamasi Kemerdekaan RI?

"Di tahun tersebut saya bersama relawan PMI lainnya digembleng habis-habisan untuk membantu para pejuang. Saya masih ingat waktu itu Dr Roberto Hadi yang melatih para relawan PMI," jelasnya.

Diceritakannya, sebulan penuh para relawan PMI menjalin latihan berat, baik fisik hingga mental di RS Purwodadi Jawa Tengah. 

Usai mendapatkan latihan khusus, Soetinah diterjunkan di Medan pertempuran sebagai pasukan cadangan dalam peperangan.

Tugas Soetinah dan relawan PMI lainnya untuk memberikan pengobatan dan perawatan terhadap prajurit yang terluka.

Keluar masuk hutan, suara tembakan hingga melihat pejuang gugur di Medan laga, menjadi makanan Soetinah saat menjalankan tugasnya.

"Tugas saya saat itu cukup berat dan usai saya waktu itu masih sangat muda. Namun kerena tugas dan semangat untuk mempertahankan kemerdekaan, saya tetap berjuang sebaik mungkin dalam tugas," terangnya. 

Load More