
SuaraJawaTengah.id - Perusahaan teknologi komputasi awan (cloud) Akamai Technologies, Inc. dalam laporan "State of the Internet: Gaming Respawned" menyatakan terdapat lonjakan serangan terhadap aplikasi web di industri gaming yang mencapai lebih dari dua kali lipat selama setahun terakhir.
Dikutip dalam keterangan yang diterima pada Senin, laporan tersebut menguraikan bahwa serangan ini berpangkal dari meroketnya popularitas dan permintaan akan platform game cloud.
Serangan terhadap aplikasi web di sektor gaming membuat akun para pemain game akan berisiko dibobol oleh pelaku kejahatan siber. Alhasil, penjualan akun game dan pencurian informasi pribadi, termasuk data kartu kredit, kembali marak.
Pasar transaksi mikro diproyeksikan mencapai angka 106,02 miliar dolar AS pada tahun 2026, sehingga jadi sasaran empuk bagi para penyerang.
"Pertumbuhan dan evolusi aktivitas gaming memicu peningkatan jumlah serangan siber yang terjadi," ujar Senior Strategist Akamai untuk Industri Media & Hiburan, Jonathan Singer dikutip dari ANTARA Sabtu (13/8/2022).
"Biasanya, pelaku kejahatan siber mengincar live service dan kredensial bersama untuk mencuri aset gaming. Selain itu, seiring merambahnya industri gaming ke teknologi cloud, ada potensi ancaman baru yang dimanfaatkan pelaku kriminal untuk menyasar pemain anyar," imbuhnya.
Dari laporan ini, sebanyak 37 persen dari total serangan DDoS merongrong industri gaming. Persentase ini melampaui sektor finansial di posisi kedua dengan 22 persen.
Lebih lanjut, temuan lain yang diuraikan dalam "State of the Internet: Gaming Respawned" juga mencakup serangan terhadap aplikasi web di sektor gaming melonjak 167 persen antara kuartal 1 2021 hingga kuartal 1 2022, yang mempengaruhi jutaan akun pemain video game di seluruh dunia.
Selanjutnya, negara yang menjadi target utamanya adalah Amerika Serikat, diikuti Swiss, India, Jepang, Inggris, dan negara lain di Eropa dan Asia. Selain itu, perusahaan gaming mengalihkan operasinya ke cloud sehingga menjadi ladang baru yang menggiurkan bagi para peretas.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Game RPG Android, Paling Seru Agustus 2022
Transaksi mikro yang lazim di industri gaming menjadi sarana bagi para penjahat untuk beraksi tanpa terendus dengan menyasar kemampuan finansial pemain.
Di sisi lain, para ahli dari Akamai berencana menghadiri perhelatan Black Hat 2022 di Las Vegas. Mereka akan mengisi sesi Lunch and Learn di acara bertajuk "A Deep Dive into Obfuscation Techniques Observed in the Wild and How to Tame Them" pada Kamis (11/8).
Selain itu periset Akamai, Jordan Garzon, akan mengupas topik berjudul "Protecting Your Crypto Assets Against Malicious Javascript Phishing" pada Rabu (10/8).
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
-
Mengenal Faskho Sengox, 'Mbah Buyut' Sound Horeg yang Melegenda Jauh Sebelum Edi Sound Viral
Terkini
-
BRI Ungaran Dorong Agen BRILink Aktif Dukung Layanan BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal
-
Viral Dugaan Pungli Iuran Beli NMAX untuk Sekda Pensiun di Kabupaten Semarang!
-
Viral! Tiga Anak di Sragen Terancam Hukuman Penjara Usai Coret Bendera Merah Putih
-
7 Ide Desain Teras Joglo Kekinian, Cocok untuk Rumah Besar Hingga Minimalis
-
Goodbye Jazz Atas Awan! Dieng Culture Festival 2025 Pilih Kembali ke Akar Budaya