SuaraJawaTengah.id - Kerkhoff Mendut menjadi bukti sejarah rintisan sekolah dan penyebaran agama Katolik di Magelang. Konon makam Belanda tertua di tanah Jawa.
Jika diartikan secara harafiah, kerkhoff diterjemahkan sebagai “halaman gereja” (kerk - hoff) . Namun secara organik, makna bahasanya kemudian disepakati oleh masyarakat Indonesia sebagai kuburan orang Belanda.
Dalam kasus kerkhoff Mendut, makna kuburan warga Belanda memang lebih tepat digunakan ketimbang halaman gereja. Sebab dalam penelusuran sejarah tidak ditemukan gereja berdiri di dekat kompleks makam itu.
Gereja terdekat dengan kompleks pemakaman adalah Gereja Santa Maria Sapta Duka yang dibangun tahun 1994. Gereja resmi digunakan setahun kemudian, tepatnya 15 Juli 1995.
Gereja Santa Maria Sapta Duka dibangun oleh para alumni sekolah asrama putri Katolik pimpinan Romo Petrus Hoevenaars SJ. Sekolah yang semula diperuntukan mendidik calon guru ini kemudian berkembang pesat.
Pada tahun 1912 sekolah ini tercatat memiliki 55 siswi. Diantaranya adalah seorang putri wedana dari Muntilan dan 2 putri keluarga Pura Pakualaman Yogyakarta.
“Pada waktu clash Belanda (1947-1948) semua tempat asrama dibakar. Dibumi hangus. Terus dari eks siswi Mendut itu tahun 1994 membangun gereja di Mendut. Gereja Santa Maria Sapta Duka,” kata Maria Theresa Karni (82 tahun), Selasa (16/8/2022).
Maria Theresa Karni juga alumi asrama putri Katolik Mendut. Saat asrama itu diamuk massa, dia baru duduk di bangku sekolah rakyat (SR).
Tahun-tahun itu dikenal juga sebagai “masa bersiap” yang kontroversial. Rentang waktu pasca Proklamasi Kemerdekaan Agustus 1945 hingga Desember 1947, sentimen anti-Belanda begitu kuat.
Baca Juga: Warga di Sulawesi Selatan Terlambat Tahu Indonesia Merdeka
Masyarakat menumpahkan kemarahan kepada segala sesuatu yang berbau Belanda. Tanpa kecuali lembaga-lembaga pendidikan dan panti asuhan Katolik yang dianggap dekat dengan pemerintah penjajah “kulit putih”.
Dua asrama pendidikan di Magelang: Van Lith dan asrama putri katolik Mendut jadi sasaran amuk massa. Jika Van Lith berhasil dibangun kembali di lokasi yang sama, asrama putri Katolik Mendut pindah tempat tak jauh dari lokasi semula.
“Kalau lokasi tanahnya dari dekat jembatan (Kali Elo) sampai ke depan Candi Mendut. Siswanya dari seluruh Indonesia. Kalau yang laki-laki ke Van Lith, yang perempuan di Mendut. Yang masih ada sekarang (tinggal) pintu gerbang," ujar dia.
Misi Misionaris di Magelang
Berdirinya sekolah asrama Van Lith dan asrama putri katolik Mendut tidak lepas dari jasa 2 tokoh misionaris, Romo GJM Van Lith SJ dan Romo Petrus Hoevenaars SJ.
Keduanya tiba di Jawa tahun 1896 dan sama-sama mendirikan sekolah asrama. Van Lith sekolah asrama khusus putra didirikan di Muntilan, sedangkan sekolah di Mendut khusus untuk putri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025