SuaraJawaTengah.id - Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) di Jalan Sriwijaya Tegalsari, Candisari Kota Semarang dikenal sebagai kawasan budaya dan tempat kumpul seniman.
Lokasi tersebut berdiri sejumlah pohon rindang, dan baru-baru ini tengah dilakukan pembangunan oleh Pemkot Semarang.
Tempat kumpul para seniman itu ternyata menyimpan sejarah panjang sebelum jadi TBRS.
Sebelumnya atau di tahun 1954 tempat tersebut merupakan Kebun Binatang (Bonbin) Tegalwareng. Bonbin Tegalwareng tersebut juga menjadi Bonbin pertama di Kota Semarang.
Koleksi di Bonbin Tegalwareng saat itu juga cukup lengkap, harimau, rusa, hingga gajah ada di Bonbin Tegalwareng.
Bonbin Tegalwareng beroperasi dari 1954 hingga 1985 dan menjadi tempat andalan wisatawan ketika itu.
Sebelum Bonbin Tegalwareng dipindahkan ke Tinjomoyo di kelurahan Sukorejo kecamatan Gunungpati, ada insiden yang tak pernah dialami di Bonbin lainnya.
Di mana seekor gajah mati karena tersengat aliran listrik yang dipasang sebagai pembatas kandang.
Bahkan menurut warga sekitar, usai mati gajah tersebut disembelih dan dagingnya dibagikan ke warga sekitar.
Baca Juga: Para Agus Merapat! Nikmati Promo Masuk Gembira Loka Gratis di Hari Kemerdekaan, Syaratnya Mudah
"Gajah tersebut sangat terkenal saat itu, bahkan punya nama yaitu Hasan. Namun memang gajah tersebut galak, saya sempat menyaksikan binatang besar itu ngamuk di dalam kandang saat saya berkunjung ke Bonbin Tegalwareng," terang Kusnadi (55) warga Tegalsari, Kamis (18/8/2022).
Kusnadi berujar ketika ia berusia belasan, ia acapkali berkunjung ke Bonbin Tegalwareng lantaran dekat dengan rumah.
"Nah sebelum Bonbin Tegalwareng dipindah Hasan mati karena tersengat listrik, kemudian gajah itu disembelihnya dan dagingnya dibagikan ke warga," tuturnya.
Selain Hasan yang menurut Kusnadi merupakan gajah dari Afrika, ia juga mengatakan ada sipanse yang dinamai Epen.
"Sipanse itu juga galak seperti Hasan, namun yang paling saya ingat ya Hasan karena mati kesetrum," paparnya.
Kenangan Bonbin Tegalwareng juga masih diingat betul oleh Wijanarko (60) warga Gajahmungkur Kota Semarang, saat ia kecil hampir setiap akhir pekan ia datang ke Bonbin Tegalwareng untuk menyaksikan koleksi hewan di sana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC