Ronald Seger Prabowo
Selasa, 30 Agustus 2022 | 16:21 WIB
Anak gembal yang ikut ruwatan pada gelaran DCF 2021. [Suara.com/Citra Ningsih]

"Selama ini banyak yang ikut ruwatan dari berbagai daerah, bahkan di luar Jawa. Tapi ketika diurut itu ada keturunan dari Dieng, entah dari nenek atau buyut," sebutnya.

Tradisi ruwatan sebelumnya sudah berlangsung sejak dulu namun dilakukan secara mandiri oleh warga desa. Ruwatan digelar di komplek Candi dengan diikuti prosesi lainnya.

Berbeda dengan prosesi DCF saat ini yang digelar dengan rangkaian acara hiburan yang menarik wisatawan.

"Prosesi ruwatan sama dari dulu sampai sekarang, misal ada keramas dan sesaji itu sama. Hanya saja, dulu belum semeriah ketika dikemas menjadi DCF," jelas dia.

Kontributor : Citra Ningsih

Load More