SuaraJawaTengah.id - Gelaran yang dinanti nanti, Dieng Culture Festival (DCF) 2022 sudah didepan mata. Adakah yang tahu sejarah prosesi pencukuran rambut gimbal atau bajang ? begini kisahnya.
DCF 2022 akan digelar pada 2-4 September besok. Penjualan ribaun tiket bahkan ludes habis diserbu wisatawan. Melihat antusias warga, panitia beberapa kali menambah kuota tiket.
DCF adalah salah satu acara tahunan yang turun temurun untuk merayakan prosesi pencukuran rambut gimbal. Namun, apakah Anda tahu asal-usul prosesi pencukuran rambut gembel ?
Salah satu tokoh sesepuh Dieng Kulon, Sumarsono mengatakan, prosesi ruwatan atau pencukuran rambut gimbal sudah dilakukan sejak dulu.
"Dulu sekali, ada bocah bajang yang diadopsi sama mbah Tumenggung Kolodete (Dewa) yang kemudian dirawat oleh Dewi bernama Roro Ronce. Tapi sampai saat ini kisahnya tidak jelas dan masih meninggalkan misteri," ungkapnya, Selasa (30/8/2022).
Meski banyak detil kisah yang terpenggal, namun terdapat fakta tentang rambut gimbal Dieng yang dapat ditarik benang merah.
"Tapi faktanya keturunan mereka itu masih ada, yaitu bocah rambut gimbal atau bocah rambut bajang. Setiap dusun ada satu atau dua atau lebih itu ada yang gembel," kata dia.
Banyak yang menyebut, munculnya rambut gimbal adalah keajaiban. Pasalnya, kemunculan rambut gimbal kerap kali tiba-tiba dan belum ada uji medis.
"Keluar gimbalnya itu tidak menentu, makanya dikatakan barang ajaib. Banyak juga yang menganggap ini sebuah titipan, karena adanya bocah bajang, saya sendiri juga sempat punya rambut bajang dulu,"jelasnya.
Baca Juga: Dieng Culture Festival Didorong jadi Agenda Wisata Internasional
Para pemilik rambut gimbal-pun masing-masing kerap mengalami keanehan yang berbeda-beda. Dari yang sakit-sakitan sampai dapat melihat sosok nyata.
"Yang saya rasakan, saya bisa melihat sosok yang beda, bukan manusia bukan pula hewan. Dulu itu pernah melihat yang bentuknya seperti orang kecil matanya melotot, saya heran, tapi setelah cukur ya sudah tidak seperti itu lagi,"kata dia.
Kebanyakan, anak gimbal memiliki gerak-gerik aneh dan ketika meminta sesuatu harus terlaksana. Jika tidak, ia akan marah dan sakit.
"Kalau sekarang kebanyakan ini memiliki gerak gerik yang aneh, makan minta apa harus terlaksana. Kalau tidak dituruti nanti akan rewel. Kalau baru tumbuh juga rewel dan sakit sakitan seperti demam, cicit saya pun seperti itu, tapi tidak perlu khawatir," ujarnya.
Garis Keturunan
Ia menyebut, sejauh ini anak yang berambut gembel terdapat garis keturunan Dieng jika diurut silsilah keluarganya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota