SuaraJawaTengah.id - Pemprov Jateng memberangkat lebih dari 300 orang lebih untuk mengikuti Program magang ke Jepang (2018-2019). Tahun 2022 ini, program tersebut kembali digelar setelah vakum dua tahun karena Covid-19. Sebanyak 275 orang diseleksi untuk berangkat ke Negeri Sakura.
Seorang calon peserta program ini Abdul Rosyid mengaku antusias. Ia menyebut keikutsertaannya untuk mengubah nasib dan mewujudkan asanya memunyai sebuah bengkel sepeda motor.
Ditemui saat seleksi fisik, pria asal Pemalang itu mengaku mengetahui program ini dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Dari informasi tersebut ia kemudian memberanikan diri ikut seleksi.
"Cita-cita punya bengkel dan membuka usaha toko sembako. Saudara saya juga pernah mengikuti magang ke Jepang ini juga, katanya kerja di Jepang itu nyaman. Dan itu sudah terbukti saudara saya sudah punya usaha dari upah magang di Jepang. Nah saya ingin kerja di sana untuk mengumpulkan modal," kata Abdul Rosyid dikutip dari keterangan tertulis Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: Ganjar Pranowo Kesal Bencana Dijadikan Informasi Hoax: Menambah Masalah di Tengah Musibah!
Sekretaris Disnakertrans Jateng Defransisco Dasilva Tavares mengatakan, program ini dibuka mulai Senin (10/10). Namun, rangkaian seleksi dan pelatihan serta pemberangkatan berjalan hingga awal tahun 2023.
Ia menjelaskan, program ini dikhususkan bagi warga ber-KTP Jawa Tengah. Fransisco menyebut, saat pendaftaran sebanyak 496 orang antusias mendaftarkan diri sementara mereka yang ikut seleksi ada 275 orang.
"Program magang ke Jepang ini diprioritaskan untuk orang kurang mampu, karena ini semua tahapan kan free (gratis) tidak ada pungutan apapun. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan pengurangan jumlah orang miskin," jelasnya.
Fransisco menjelaskan, seleksi diadakan untuk memilih orang yang tepat guna mengikuti program magang. Ini terkait, dengan musim di Jepang dan budaya kerja yang sangat ketat.
"Tes ini menggandeng Internasional Man Power Japan dan Kemenaker RI. Alasan ada tes ada empat musim, kalau tak terbiasa dan etos kerja di sana kan kenceng. Perlu semangat tinggi," sebutnya.
Baca Juga: Tak Butuh Waktu Lama, Gubernur Ganjar Selesaikan Usulan Pengunjuk Rasa di Flyover Ganefo
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnakertrans Jateng Masduqi mengatakan, selain tes fisik para peserta yang lolos juga akan dibekali bahasa dan budaya Jepang. Adapun, jenis pekerjaan yang akan dilakukan meliputi berbagai bidang, mulai dari pekerja pabrik hingga jasa.
"Mereka akan kerja di berbagai sektor contohnya pertanian, konstruksi manufaktur, hingga care giver (perawat). Jadi di Jepang mereka akan bekerja selama 3 tahun," jelasnya.
Ia mengurai, selama persiapan peserta dibiayai oleh APBD Jateng, mulai dari penginapan, hingga pelatihan. Namun demikian, untuk biaya transportasi (pemberangkatan ke Jepang) dan pengecekan kesehatan ditanggung para peserta.
Ia merinci, pada tahun 2018 pekerja Jateng yang diberangkatkan ke Jepang mencapai 144 orang di tahap 1 dan 233 di tahap 2. Sementara, pada 2019 dari 185 orang yang lolos di tahap 1 separuhnya lebih diberangkatkan ke Jepang.
"Tes fisik pelatihan bahasa selama lebih kurang sepuluh bulan di Jateng. Jika lolos mereka kemudian difasilitasi Kementerian Tenaga Kerja sifatnya gratis. Pendaftaran dan pelatihan kita fasilitasi pelatihan di Jateng kita fasilitas," urainya.
Terkait pola kerja, Masduki mengatakan pekerja dari Jawa Tengah disukai oleh pemberi kerja di Jepang. Ini karena etos kerja dan tingkah laku yang baik.
"Sebulan paling tidak pekerja magang bisa mendapatkan upah Rp 10 juta. Belum ditambah lembur. Tahun pertama belum ada lembur, tahun kedua ketiga sudah ada lembur," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sibuk Urus Pilkada, Jokowi Disarankan Netral dan Jadi Guru Bangsa
-
Sindir Jokowi Bagi-bagi Kaos, Prof Henri Subiakto: Mantan Presiden Bukan Sibuk Ceramah di Kampus Malah jadi Timses
-
Jokowi Disindir Post Power Syndrome, Dinilai Tak Mau Lepas dari Panggung Politik
-
Jokowi Jadi Jurkam di Pilkada Jateng, Rocky Gerung: Bukan Negarawan, Hanya Politisi
-
Survei Pilkada Jateng versi Indikator Politik: Ahmad Luthfi Menang Tipis, Elektabilitas Andika Perkasa Merosot
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Gayeng Lur! Duet Sahli Himawan, Happy Asmara dan Shepin Misa Goyang FisipFest UNDIP Music Festival 2024
-
Fenomena di Balik Dukungan Masif Ulama: Mampukah Yoyok-Joss Menangkan Pilwalkot Semarang?
-
Tim Hukum Andika-Hendi Curigai Netralitas TNI-Polri di Pilkada Jateng, Desak Kapolri Tegas!
-
Antisipasi Kecurangan Pilwakot Semarang, Yoyok-Joss Kerahkan 4.714 Saksi di TPS
-
Manuver Politik! Purnawirawan Polri Jawa Tengah Dukung Andika-Hendi di Pilgub 2024