
SuaraJawaTengah.id - Anak lahir secara prematur harus mendapatkan perhatian yang lebih, untuk mengantisipasi risiko yang tidak diinginkan. Bayi prematur biasanya kondisi fisiknya juga dalam kondisi tidak normal.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Perinatologi dan Neonatalogi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) mengatakan salah satu ciri fisik bayi prematur bisa dikenali dari daun telinganya.
Menurut Rina, daun telinga pada orang dewasa apabila dilipat akan kembali ke posisi semula, namun kondisi sebaliknya terjadi pada bayi prematur.
"Lihat telinga. Telinga coba dilipat (daun telinga), ini kan ada tulang rawan, kalau makin muda (usia) dilipat dia enggak balik lagi. Coba lihat bayi kecil itu kalau dilipat dia menempel terus enggak balik-balik lagi. Mungkin ini kurang bulan," ujar Rina dikutip dari ANTARA pada Rabu (16/11/2022).
Selain telinga, ciri fisik lainnya bayi prematur yakni puting payudara yang berwarna sangat hitam atau hanya berbentuk titik seperti kismis.
"Kemudian lihat ke alat kelamin. Kalau laki-laki ada skrotum atau kantung kemaluannya itu hitam, bergaris-garis, lalu buah testis itu sudah turun nah itu cukup. Kalau yang perempuan labia-nya masih terbuka," jelas Rina.
Ciri lainnya yakni dari garis-garis di telapak tangan dan kaki. Pada bayi prematur garis ini sulit dilihat karena sangat halus, berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan yang memiliki garis pada telapak tangan dan kaki sangat jelas.
Bayi prematur lahir saat usianya kurang dari 37 minggu. Pada bayi yang lahir dalam usia 38 pekan makan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, dikatakan sudah cukup bulan tetapi kecil atau bayi berat lahir rendah (BBLR).
"Kalau yang cukup bulan, organnya sudah matang tetapi kecil nanti kita harus kejar beratnya. Kalau yang prematur ada dua dia belum matang organ-organnya, kecil pula," kata Rina.
Baca Juga: Bayi Lahir Prematur Berpotensi Sumbang Kasus Stunting Terbesar, Ini Alasannya
Menurut Mayo Clinic, meskipun tidak semua bayi prematur mengalami komplikasi, kelahiran terlalu dini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Umumnya, semakin dini bayi lahir, semakin tinggi risiko komplikasi. Komplikasi ini antara lain masalah pernapasan, jantung, otak, kontrol suhu tubuh, darah dan metabolisme tubuh.
Oleh karena itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dibutuhkan perawatan untuk membantu melindungi bayi prematur dari gangguan neurologis di masa depan serta kesulitan bernapas dan infeksi.
"Perawatan intensif pada bayi prematur tak berhenti saat bayi hidup, masih cukup panjang perjalanan, dua tahun pertama kehidupan diharapkan bayi tidak stunting, (alami) kesehatan mental, autisme, itu juga harus diperhatikan," demikian kata Rina.
Berita Terkait
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- 5 SUV 7 Penumpang Alternatif Destinator, Harga Lebih Murah, Pajak Ringan!
Pilihan
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Memori Besar Terupdate Agustus 2025
-
9 Rekomendasi HP RAM 12 GB Memori 512 GB Termurah Agustus 2025
-
Harga Emas Antam Rontok, Hari Ini Jadi Rp 1.924.000 per Gram
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
Terkini
-
Semen Gresik Meluncurkan Program SOBAT Sebagai Bentuk Apresiasi Para Sopir
-
7 Prediksi Selasa Pahing 2025: Dari Rezeki hingga Asmara
-
Akal-akalan Mbak Ita Hindari KPK? Jaksa Bongkar Siasat Surat Edaran Anti-Pungli
-
Peran Suami Mbak Ita Terbongkar di Sidang: Atur Jatah Proyek, Ketua Gapensi Divonis 4,5 Tahun
-
BRI Digitalisasi Lomba Burung Karimata Arena, Mudahkan Transaksi Kicau Mania Lewat QRIS