SuaraJawaTengah.id - Daging sapi menjadi masakan favorit hampir semua orang. Bisa dimasak dengan resep khas Indonesia seperti Rendang atau semur, hingga resep luar negeri seperti Steak.
Namun demikian, memasak daging sapi ternyata tak hanya perlu memperhatikan kualitas, juga perlu memahami kegunaan dari bagian daging tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Chef Vindex Tengker.
"Sebenarnya kita harus tahu daging bagian mana, untuk masak apa. Karena ada daging yang bisa dimasak dry cooking method, misal disatai, atau tumis. Sama yang dimasak lama atau yang disebut wet cooking method," jelas Vindex dikutip dari ANTARA pada Minggu (27/11/2022).
"Jadi orang harus tahu ini bisa dipakai buat steak nggak. Bisa dipakai buat masak lama nggak. Karena ada kalau daging yang bagus, dimasak lama malah kering. Rasanya jadinya dry, kurang juicy rasanya," tambah Vindex.
Baca Juga: Monitor Harga di Pasar Baltos, Ridwan Kamil Temukan Tahu Makin Langsing dan Penurunan Daya Beli
Lebih dalam, Vindex juga mengatakan bahwa jika salah memilih jenis daging sapi untuk dimasak maka hal tersebut dapat mengakibatkan rasa alot saat dimasak.
Misalnya, daging sapi bagian betis tidak bisa dimasak menjadi satai. Sebab, bagian ini memiliki tekstur keras.
"Supaya nggak keras pun tekniknya harus menggunakan daging yang tepat. Kalau rump, dia ada bagian yang bisa dibikin satai. Tapi kalau bagian betis itu nggak bisa dibikin satai. Mau diapain juga, nggak bisa. Karena dia keras, harus dimasak lama," ujar Vindex.
"Kalau sirloin misalnya daging yang bisa dibikin steak, terus dibikin rendang, ya kering," sambungnya.
Durasi memasak daging juga sangat bervariasi. Namun, Vindex mengungkapkan bahwa jika memasak daging sapi Australia, proses memasak pun bisa lebih cepat dibandingkan jenis daging sapi lain.
Baca Juga: Ajaib! Sapi Berukuran Besar Nangkring di Atas Plafon Rumah Warga, Netizen Dibuat Keheranan
"Kalau masak lama, tergantung ya. Kalau pakai daging sapi Australi, karena dia (sapi) makannya bagus, diternakan dengan benar, jadi kalaupun perlu dimasak lama itu paling lama satu setengah jam, dua jam," kata Vindex.
"Kalau di sini kan, sapinya misal disuruh nyawah dulu baru dipotong. Otomatis dagingnya cenderung lebih keras. Tapi kalau untuk masakan Indonesia, masih oke. Karena rasanya lebih ber-flavor. Tapi kalau steak, belum bisa pakai lokal. Pasti alot," lanjutnya.
Di sisi lain, Meat & Livestock Australia Regional Manager South-East Asia, Valeska, menjelaskan memang bukan tanpa alasan daging sapi Australia memiliki kualitas yang berbeda.
Hal ini disebabkan, sapi di Australia sendiri diternak dengan sangat baik. Mulai dari pakan, hingga tingkat stres sapi juga sangat diperhatikan di negara tersebut.
Terlebih lagi, para peternak di sana juga telah berpengalaman selama 200 tahun secara turun temurun. Sehingga, segala sistem peternakannya sudah semakin disempurnakan. Tak hanya itu, daging sapi Australia juga telah tersertifikasi halal dari MUI.
"Untuk daging sapi Australi itu memang sudah punya sejarah yang panjang. Jadi para peternak di sana sudah memelihara sapi lebih dari 200 tahun, dan semua sistem peternakannya sudah disempurnakan selama 200 tahun," papar Valeska.
"Hasil dagingnya juga berbeda dan cukup khas. Karena peternak di sana benar-benar memperhatikan semua langkah. Mulai dari pakan, jenis sapi, tingkat stres sapi, dan juga standar lainnya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Harga Pangan Merangkak Naik, Beban Masyarakat Kecil Semakin Berat
-
Apakah Makan Daging Sapi Menyebabkan Darah Tinggi? Jangan Salah, Ini Faktanya!
-
10 Pantangan Setelah Makan Daging Sapi dan Kambing, Jangan Minum Es Teh!
-
Cara Memasak Rendang Daging Sapi Agar Cepat Empuk Metode 5-30-7, Dijamin Anti Alot!
-
Rahasia Terbongkar! Ini Cara Masak Rendang Sapi Biar Empuk Pakai Bumbu Jadi, Dijamin Anti Alot
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng