Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 23 Desember 2022 | 18:22 WIB
Ilustrasi jenazah atau mayat. Enam nelayan asal Kabupaten Pemalang tewas diduga akibat keracunan gas freon di tengah laut. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - ‎Enam nelayan asal Kabupaten Pemalang tewas diduga akibat keracunan gas freon di tengah laut. Keenam jenazah korban masih dalam perjalanan untuk dibawa pulang.

‎Berdasarkan informasi yang diperoleh Suara.com, enam orang yang meninggal merupakan anak buah kapal (ABK) KM Anugrah Bakti yang berasal dari Kota Tegal. Mereka diduga keracunan freon saat membersihkan kotoran pada palka kapal.

Awalnya terdapat dua ABK yang mengalami keracunan saat membersihkan kotoran pada palka. Kemudian empat ABK lainnya mencoba menolong, namun justru ikut keracunan.

‎Kepala Satuan Polairud Polres Tegal Iptu Khaerun membenarkan adanya kejadian tersebut berdasarkan laporan yang diterimanya melalui radio.

Baca Juga: SPBN Labuhan Maringgai Tutup Solar Menghilang, Nelayan Lampung Timur Menjerit

‎"Kejadiannya di perairan Bali, hari Senin (19/12/2022)," kata Khaerun saat dikonfirmasi, Jumat (23/12/2022).

Menurut Khaerun, informasi terakhir yang diterimanya, ada enam ABK yang meninggal. Mereka adalah ABK yang bekerja di kapal pencari ikan dari Kota Tegal.

‎"Para korban betul adalah warga Pemalang, tapi kapalnya kapal sini (Kota Tegal). Kejadiannya di perairan Bali," ujarnya.

Khaerun belum dapat menyampaikan kronologi peristiwa tersebut karena belum memeriksa saksi-saksi. Menurut dia, kapal yang membawa jenazah para korban sedang‎ dalam perjalanan pulang ke Kota Tegal beserta ABK lainnya.

‎"Informasinya karena freon bocor, kemudian kan itu di dalam. Kalau bocor mengandung racun, masuk ke bawah dek itu, terus satu per satu (meninggal), begitu ketahuan dimatiin. Saya belum tahu cerita lengkapnya," ungkapnya.

Baca Juga: Bongkar Bangunan Diduga Ilegal Karena Tutup Akses Jalan, Dua Nelayan di Jepara Dilaporkan ke Polisi

‎Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah Riswanto juga membenarkan adanya kejadian tersebut. 

"Saya sudah mendapat informasi‎nya, tapi untuk kronologi kejadiannya lagi ditangani Polairud Polres Tegal Kota. Nanti dari Polairud yang bisa menyampaikan dari hasil pemeriksaan," ujarnya, Jumat (23/12/2022).

Riswanto menyebut pihaknya akan mengawal dan melakukan pendampingan terkait kejadian tersebut. 

Kontributor : F Firdaus

Load More