SuaraJawaTengah.id - Realisasi pendapatan dan belanja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2022 masuk sepuluh besar tertinggi di Indonesia. Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, di tahun 2023 ini akan ada treatment khusus agar serapan anggaran lebih cepat.
Ganjar mengatakan, laporan serapan anggaran tahun 2022 masih terus berjalan hingga Selasa (10/1/2023) pekan depan. Target realisasi pendapatan yang berat, menurut Ganjar juga bisa dicapai.
"Dari sisi administrasi total realisasi pendapatan kita 99,33 persen. Kedua, administrasi belanja kita 91,48 persen per hari ini," ujarnya, Senin (2/1/2023).
Angka itu belum final. Ganjar mengatakan proses administrasi masih berlangsung. Bahkan ada beberapa program tahun anggaran 2022 yang coba diselesaikan. Adapun untuk tahun 2023, Ganjar menargetkan pelaksanaan lelang proyek mulai lebih awal.
"Belajar dari tahun-tahun sebelumnya untuk tahun 2023 beberapa proyek lebih dulu kita lakukan lelang awal sehingga Januari-Februari sudah ada yang bisa dieksekusi," ucap Ganjar.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan cara tersebut efektif untuk menggerakkan perekonomian.
"Karena itu akan menstimulus pertumbuhan yang ada di masyarakat. Karena belanja pemerintah itu salah satu bagian yang bisa menggerakkan ekonomi," tuturnya.
Untuk itu Ganjar mendorong e-katalog dimaksimalkan. Penggunaan produk dalam negeri, belanja untuk usaha kecil mikro, segera dibelanjakan karena itu akan bisa merangsang pertumbuhan ekonomi.
"Untuk yang besar-besar saya mintakan lelangnya di depan jadi dalam waktu 30 atau 40 hari masa sanggah semuanya selesai, segera saja eksekusi di depan," tegasnya.
Baca Juga: PPKM Berakhir, Ganjar; Bukan Berarti Bebas-sebebasnya, Perhatikan Itu!
Ganjar juga berharap di tahun anggaran 2023 nanti realisasinya bisa dilakukan sejak awal tahun. Sehingga tidak menumpuk di awal dan membuat APBD terlihat tak sehat.
"Kalau kita lihat angkanya pasti di depan itu grafiknya menjadi tinggi sekali. Ini yang kemudian menjadi terlihat tidak sehat APBD-nya. Maka kalau kemudian bisa rata-rata air, duit masuk belanja keluar itu terus bisa berjalan dan progres pekerjaan trennya meningkat maka ini bisa menunjukkan kondisi kesehatan daerah secara ekonomi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota