SuaraJawaTengah.id - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, mengoptimalkan pengawasan retribusi parkir, yang selama ini penerimaannya masih kurang, padahal potensi kontribusinya besar terhadap pendapatan daerah.
"Yang masih kurang, kami akan pantau terus reklame dan parkir. Kondisinya, padahal ramai ya, tapi belum optimal," kata Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari dikutip dari ANTARA di Semarang, Jateng, Minggu (19/2/2023).
Retribusi parkir merupakan sektor yang banyak disorot karena potensinya yang besar, tetapi diduga banyak kebocoran dan pengelolaan yang tidak optimal, sehingga tidak masuk ke kas daerah.
Di lapangan, banyak juru parkir yang tidak memberikan karcis bagi pengguna kendaraan yang parkir di ruas jalan protokol. Banyak juga juru menggunakan titik larangan parkir.
Baca Juga: Nekat Datang ke Semarang Meski Pertandingan Ditunda, Bonek Dihadang Polisi, Dipulangkan Paksa
Untuk memaksimalkan pengawasan di lapangan, Iin, sapaan akrab Indriyasari, mengatakan pihaknya akan mengerahkan Kawan Pajak yang sudah dimiliki Bapenda untuk memantau dan mengawasi potensi pajak.
"Kami akan optimalkan mulai besok Senin (20/2/2023). Kawan Pajak kami arahkan (mengawasi) ke lapangan," tegasnya.
Saat ini, Bapenda Kota Semarang telah memiliki 327 Kawan Pajak yang ditugaskan untuk mendata dan memantau potensi pajak dan kesesuaian realisasinya di lapangan, termasuk juga retribusi.
Kawan Pajak berstatus sebagai tenaga harian lepas yang terikat kontrak secara berkala yang akan dievaluasi setiap tiga bulan, dengan mendapatkan honor berupa uang transpor.
"Setiap hari, mereka di lapangan minimal di 10-15 lokasi. Mereka datangi, membuat laporan, kemudian mendapatkan uang transpor. Pengawasannya di semua mata pajak, ada 11 mata pajak," kata Iin.
Baca Juga: MIRIS, Cucu Pak Selamet Nyaris Tak Bisa Ikut Ujian Sekolah usai Ditelantarkan Orang Tua
Kawan Pajak itu akan disebar ke seluruh kelurahan guna memantau potensi pajak dan realisasinya, termasuk jika terjadi penyelewengan dan pelanggaran dalam pelaksanaannya.
Berita Terkait
-
Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK
-
Dibui Bareng Suami Gegara Korupsi, Mbak Ita Raih Upeti Rp2,4 M dari Iuran Sukarela Pegawai Bapenda Semarang
-
Ditahan KPK, Ini Potret Mbak Ita dan Suami Pakai Rompi Oranye dan Tangan Diborgol
-
Kompak Tersangka, Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Resmi Ditahan KPK
-
Mbak Ita dan Suami Diperiksa KPK Kasus Korupsi di Pemkot Semarang
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia