SuaraJawaTengah.id - Mendekati Lebaran, Pemprov Jateng diharapkan memprioritaskan pembangunan guna perbaikan jalan rusak. Hal itu sebagai persiapan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya para pemudik yang akan masuk ke wilayah Jawa Tengah saat Lebaran nanti.
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko menegaskan, dari data Dasar Prasarana Jalan Pemprov Jateng, total panjang jalan di Jateng mencapai 2.404.741 km. Total panjang ruas jalan tersebut, 50 persennya (1,219 juta kilometer) dalam kondisi rusak sedang, dan 9,14 (219.682 km) rusak ringan, 40,16 persen baik (965.880 km). Sementara untuk rusak berat sudah tidak ada atau 0 persen.
"DPRD Jateng pada tahun ini telah menyetujui anggaran perbaikan jalan yang cukup besar, mencapai Rp437 miliar. Maka kami harapkan anggaran tersebut bisa dimaksimalkan untuk perbaikan jalan-jalan rusak, sehingga masyarakat bisa segera menikmati hasil pembangunan. Segera lakukan tahapan untuk proses pembangunannya, dan kami harapkan anggaran bisa terserap dengan baik," katanya di Semarang pada Sabtu (4/3/2023).
Dikatakan, apalagi mendekati Lebaran tahun ini, perlu adanya percepatan perbaikan jalan di ruas-ruas penting yang selama ini jadi lalu lintas utama bagi pemudik. Khususnya di jalur Pantura Barat dan Timur, serta di beberapa ruas penting lain.
"Untuk jalur nasional, perlu koordinasi dengan pemerintah pusat guna penanganan dan perbaikannya. Karena dari aduan yang kami terima di DPRD, banyak sekali tentang persoalan terkait kerusakan jalan, khususnya di jalur utama yang jadi kewenangan provinsi maupun jalur nasional," tegasnya.
Perbaikan jalan, diharapkan juga mampu mengurai persoalan kemacetan yang banyak terjadi di beberapa daerah. Seperti jalur Kudus-Pati, Semarang-Grobogan, wilayah Wonosobo, dan beberapa daerah lain.
"Ini harus diperhatikan betul, sebagai upaya untuk memberikan layanan terbaik pada masyarakat. Karena kualitas jalan menjadi salah satu indikator dalam suksesnya pembangunan," tegasnya.
Sementara Pemprov Jateng menganggarkan Rp437 miliar untuk program penyelenggaraan jalan pada 2023. Perbaikan jalan melalui program Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng dilakukan dengan sistem pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan.
Kepala DPUBMCK Provinsi Jawa Tengah, AR Hanung Triyono menuturkan, bahwa pemeliharaan jalan pada 2023 sepanjang 2,404.741 kilometer.
Baca Juga: PeduliLindungi Jadi SATUSEHAT Mobile, Simak Perubahan Syarat Naik Kereta Api
"Kalau pemeliharaan kami lakukan sepanjang tahun dan tiap tahun pasti ada penanganan," ujarnya.
Hanung merinci, pada 2023 rehabilitasi jalan terbagi di 9 Balai Pengelolaan Jalan (BPJ). Yakni BPJ Cilacap meliputi ruas Sidareja-Cukangleuleus panjang 2 kilometer dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Bobotsari-Belik panjang 2,5 kilometer dengan anggaran Rp 4 miliar, Purbalingga-Bobotsari-Jalan Sungkono panjang 2 kilometer dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Kaliori-Patikraja panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, rehab dinding penahan tanah Cilopadang-Salem panjang 100 meter dengan anggaran Rp1 miliar.
BPJ Tegal meliputi ruas Jalan Bumiayu-Salem panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bumiayu-Sirampog panjang 0,30 kilometer dengan anggaran Rp 3,5 miliar, Morongso-Tuwel-Sirampog panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bandungsari-Pananggapan panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan rehab jembatan Cigareng dengan anggaran Rp 2 miliar.
BPJ Pekalongan ruas Jalan Batang-Wonotunggal-Surjo panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 2 miliar, Moga-Morongso panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, serta rehab Jembatan Welo Panjang panjang 60 meter dengan anggaran Rp 2 miliar.
BPJ Wonosobo dilakukan di ruas Wanayasa-Kalibening panjang 2,3 kilometer dengan anggaran Rp 3 miliar. Dan, BPJ Magelang di ruas Magelang-Ngablak panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bener-Maron-Purworejo panjang 5 kilometer dengan anggaran Rp 8 M, Kutoarjo-Bruno panjang 3 kilometer dengan angaran Rp3,8 miliar.
Sedangkan BPJ Semarang meliputi ruas Semarang-Godong (Rehabilitasi Drainase) panjang 0,05 kilometer dengan anggaran Rp 1 miliar, Cangkiran -Boja- Sukorejo panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Weleri – Patean panjang 1 kilometer dengan anggaran Rp 1,3 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran