Budi Arista Romadhoni
Selasa, 02 Mei 2023 | 18:27 WIB
Pasar Sekolah Negeri Kalah dengan Swasta, Kelas II SD Bulurejo Magelang Hanya Dihuni 2 Murid, Ini Kisahnya
Ruang kelas II SD Negeri Bulurejo yang ditempati hanya oleh siswa Nur Rizki Budiman dan Shifa Keyla Anggraeni. (Suara.com/ Angga Haksoro Ardi).

Setahun kemudian terbit Instruksi Presiden tentang Program Bantuan Pembangunan SD yang didanai APBN. Pada tahap pertama program ini, pemerintah membangun 6 ribu SD Inpres yang masing-masing memiliki 3 ruang kelas.   

Hingga tahun 1994 diperkirakan berdiri 150 ribu unit bangunan sekolah yang dibangun menggunakan dana proyek SD Inpres.  

Pembangunan fisik tanpa perbaikan mutu dan sarana pendidikan, menyebabkan sekolah-sekolah milik pemerintah mulai ditinggalkan. Sekolah yang kekurangan siswa terpaksa merger dengan sekolah lain.

Menurut data kemendikbud.go.id, di Kecamatan Mertoyudan -wilayah SD Negeri Bulurejo- terdapat 128 sekolah berbagai tingkatan.

Sebanyak 42 sekolah berstatus negeri dan 86 lainnya milik swasta. Dari 36 TK, hanya 1 yang dimiliki oleh pemerintah.  

Jumlah sekolah di wilayah Magelang terbanyak di Kecamatan Muntilan: 133 sekolah. Sebanyak 34 sekolah milik pemerintah, 99 lainnya swasta punya.

Dulu sekolah negeri termasuk sekolah favorit. Sekarang hanya beberapa sekolah saja yang masih mampu mempertahankan status istimewa tersebut.

Kini Kepala SD Negeri Bulurejo, Sri Hartini harus cemas menghadapi masa penerimaan peserta didik baru. Ditinggal 14 murid kelas VI yang lulus tahun ini, setidaknya sekolah ini harus menerima siswa baru sejumlah sama.   

Kekhawatiran Sri Hartini bertambah, mengingat siswa kelas II, Nur Rizki Budiman berencana pindah mengikuti orang tuanya yang tinggal di kecamatan lain.

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional 2023, Bupati Purwakarta Bagi-bagi Motor Trail dan Laptop Untuk Ini

Tinggalah Shifa Keyla Anggraeni, menjadi siswa kelas II semata wayang. “Mudah-mudahan nanti dapat siswa pindahan,” kata Sri Hartini.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More