
SuaraJawaTengah.id - Pengamat Politik Undip, Teguh Yuwono menilai hasil survei AKSARA Research and Consulting yang menyebut belum bisa menjadi patokan peta politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkda) Kota Semarang pada 2024 mendatang.
"Saya kira begini ya, survei ini belum bisa menjadi patokan untuk menentukan positioning politik para tokoh yang disebut, karena peta politik kota semarang ini tidak bisa lepas dari keberadaan partai politik," kata Teguh Yuwono saat dikonfirmasi di Semarang pada Rabu (24/5/2023).
Menurutnya survei tersebut baru sebatas figur, dan belum spesifik dengan Partai politik.
"Jadi ini kan survei yang menggunakan indikator-indikator yang berbasis kekuatan figur saat ini, padahal saya kira setiap tokoh, setiap partai politik menominasikan calon-calon yang kuat," ujarnya.
Baca Juga: Gian Zola Baru Bisa Latihan Bersama PSIS Semarang Bulan Depan
Menurutnya, survei harus menghitung juga kekuatan partai dan calon kuat yang diusung dari Partai politik.
"Mestinya survei juga menghitung ya, siapa ketua-ketua partai di Kota Semarang yang berpotensi untuk maju, sehingga tidak bersifat bebas menyebut nama ya, tetapi lebih bagaimana tokoh-tokoh politik itu berkontribusi di dalam proses Pilwakot ini. Bagaimana dukungan partai PDI kemana? Gerindra kemana? itu menarik untuk dilihat," ujar Teguh.
Namun demikian, ia menyoroti dukungan dari Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu, tingkat keterpilihan hanya sebesar 26,3 persen.. Padahal wanita yang sering disapa Mbak Ita adalah petahana.
"Jadi mestinya incumbent itu angkanya dominan, kalau angkanya cuma seperempat atau 26 sekian persen, itu saya kira masih ada pertanyaan, kenapa incumbent hanya mendapatkan seperti itu? itu berarti bisa dipertanyakan? apakah soal metode survei, atau kinerja incumbent yan perlu didorong lagi, teratas sih teratas tapi angka segitu terlalu kecil ya bagi incumbent," ujarnya.
"Kalau kemudian mas yoyok, dan pak sekda, saya juga tidak melihat sekda Iswar ini, beliau asli birokrat ya, apakah beliau berambisi menjadi walikota atau wakil wali kota tergantung relasi-relasi politik di DPR dan partai politik. Wali kota ini kan posisi politik, artinya ketika sekda jadi calon wali kota atau wakil harus mengundurkan diri, beliau ini kan masih lama 5 sampai 8 tahun lagi, saya melihat tidak cukup kuat ke jalur politik," ujarnya.
Diketahui, AKSARA Research and Consulting menggelar survey persepsi publik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang pada 5-15 Mei 2023. Survei tersebut melibatkan 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 4,9 persen.
Berita Terkait
-
Bawaslu Awasi Ketat 8 Daerah PSU: Terindikasi Pelanggaran, Serang hingga Banjarbaru Jadi Sorotan
-
Potret Pemungutan Suara Ulang di Berbagai Daerah Indonesia
-
Bawaslu RI Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Politik Uang di PSU Pilkada Serang
-
KPU Klaim 8 Daerah Siap Gelar Pemungutan Suara Ulang Pilkada Akhir Pekan Ini
-
KPU Percepat Pelaksanakan PSU di Parigi Moutong karena Terbentur Jadwal Ibadah
Terpopuler
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
-
BREAKING NEWS! PSIS Semarang Depak Gilbert Agius, Ini Penyebabnya
-
11 Rekomendasi HP 5G Murah Harga di Bawah Rp 4 Juta Terbaru dan Terbaik April 2025
Terkini
-
Tumbal dari Pohon Candi: Cerita Horor Kerasukan di Pekalongan
-
BRI Purwodadi Gelar Vaksinasi Influenza untuk Anak-anak Pekerja: Wujud Kepedulian Insan BRILian
-
Jangan Lewatkan Link Saldo Dana Kaget! Bonus 5 Tips Mengelola Keuangan Melalui e-wallet
-
Lindungi Kades, Ahmad Luthfi Tegaskan Pendampingan Hukum untuk Cegah Korupsi
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Cepu Sosialisasikan Budaya Menabung Sejak Dini di TK Migas Cepu