Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 29 Juli 2023 | 13:28 WIB
Lunpia Cik Me Me manjadi makanan khas Semarang yang wajib di nikmati saat mudik lebaran. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Kota Semarang sering kali jadi rujukan para pelancong luar daerah untuk sekedar singgah dan menikmati beberapa tempat wisata seperti Lawang Sewu, Kota Lama, Simpang Lima dan masih banyak yang lainnya.

Kalau kamu ke Semarang, rasanya kurang lengkap kalau tidak berburu aneka ragam kuliner khas Kota Lunpia.

Disudut-sudut Semarang memang banyak destinasi maupun pusat kuliner. Tetapi hanya beberapa saja kuliner di Kota Atlas yang usianya sudah legendaris.

Nah, bagi para pelancong yang nggak setiap saat di Semarang. Wajib menjajal beberapa kuliner legendaris untuk dijadikan oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Jelang Pertandingan Menjamu Borneo FC, Lima Pemain PSIS Semarang Dipastikan Absen

1. Lunpia Cik Me Me (1870)

Kuliner legendaris Kota Semarang yang wajib pertama kali dicicipi adalah Lunpia. Kudapan berbahan dasar dari rembung, telur, sayuran seger, daging, olahan ikan mudah ditemui di sepanjang jalan Kota Semarang.

Tetapi untuk para pelancong disarankan untuk membeli Lunpia di toko-toko legendaris. Salah satunya Lunpia Cik Me Me yang berlokasi di Jalan Gajahmada Nomor 107, Miroto, Kecamatan Semarang Tengah.

Lunpia Cik Me Me saat ini dikelola oleh generasi kelima. Mereka juga menjadi pelopor Lunpia halal Kota Semarang. Nggak hanya rasa original, Lunpia Cik Me Me terdapat enam varian rasa yang bisa kalian coba.

Oya, Lunpia Cik Me Me buka setiap hari mulai pukul 05.00 pagi sampai 22.00 WIB malam.

Baca Juga: Gilbert Agius Nilai Laga PSIS Semarang vs Borneo FC Bakal Ketat

2. Roti Ganjel Rel (1950)

Saat ini nggak banyak orang yang menjual roti ganjel rel. Kudapan yang sering jadi jamuan acara dugderan tersebut pamornya kalah dengan Lunpia maupun tahu bakso.

Padahal roti ganjel rel salah satu kue khas Semarang. Nah bagi para pelancong yang penasaran ingin mencoba roti ganjel rel bisa bertandang ke salah satu UMKM Omah Ganjel Rel di Jalan Giri Mukti Barat Nomor 3, Telogosari, Kecamatan Pedurungan.

Perlu diketahui bahan dasar roti ganjel rel terbuat dari tepung terigu, telur, gula pasir, rempah, dan kacang almond. Nggak ada salahnya kan untuk mencoba dan menjadikan roti ganjel rel sebagai oleh-oleh.

3. Bolang-baling Peterongan (1973)

Bolang-baling Peterongan bisa jadi opsi untuk dicicipi para pelacong. Jajanan tradisional khas Semarang ini masih eksis berjualan sedari tahun 1973 sampai sekarang di depan Rumah Makan Ngelaras Rasa Peterongan.

Untuk harga satu buah bolang-baling hanya Rp3500. Setiap hari mereka menjajakan kue berbentuk kubus berwarna coklat sedari pukul 13.00-23.00 WIB.

4. Leker Paimo (1978)

Leker memang identik dengan jajanan anak sekolah. Tetapi di Kota Semarang Leker Paimo sering jadi buruan masyarakat dan masuk dalam daftar kuliner legendaris.

Leker Paimo memiliki testur lebih tebal ketimbang leker pada umumnya. Harga satu porsinya cukup bervariasi mulai Rp10.000-35.000.

Untuk mencicipi Leker Paimo yang terletak di Jalan Karang Anyar Nomor 37, Kelurahan Brumbungan, Kecamatan Semarang Tengah kamu harus bersabar sedikit. Pasalnya setiap hari selalu ramai dikerumuni pembeli.

5. Tahu Gimbal Pak Edy (1982)

Di Kota Semarang banyak penjual tahu gimbal. Namun yang menjadi favorit orang-orang adalah Tahu Gimbal Pak Edy di berlokasi di sekitar Taman Indonesia Kaya.

Tahu gimbal ini merupakan sajian kuliner berbahan dasar tahu dengan dicampur dengan udang, kol, lontong, telur goreng dan disiram dengan bumbu kacang.

Harga satu porsi Tahu Gimbal Pak Edu cukup terjangkau kisaran Rp13.000-15.000. Untuk jam operasional buka setiap hari dari pukul 08.00 pagi sampai tengah malam pukul 00.00 WIB.

Itulah beberapa kuliner legendaris Kota Semarang. Jangan sampai kamu menyesal karena tidak pernah mencoba salah satu kuliner di atas saat bertandang ke Semarang.

Kontributor: Ikhsan

Load More