Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 22 Agustus 2023 | 19:51 WIB
Ilustrasi Slamet Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang Banjarnegara. (Suara.com/Ema)

SuaraJawaTengah.id - Baru-baru ini, trik licik mbah Slamet Tohari terkuak dalam persidangan Budi Santoso atau BS.

Sebelumnya, persidangan BS yang merupakan teman mbah slamet sudah berlangsung. Dalam persidangannya, terungkap akal bulus mbah slamet yang dikenal sebagai dukun pengganda uang.

Melalui juru bicara Pengadilan Negeri Kelas IB Banjarnegara, Arief Wobowo mengatakan,Mbah Slamet sudah menyiapkan uang dalam kotak untuk mengelabui para korban.

"Jadi uangnya disiapkan, misalnya uang pecahan dua ribu perak dalam jumlah banyak kemudian dimasukkan kedalam kotak. Dalam kotak itu seakan ada alat yang seakan mendorong uang itu keluar agar korban terpeedaya," kata Arief, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga: Lebih Separuh Warga Berkurban, Kisah Tradisi Dusun Krajan yang Dibanjiri Daging saat Idul Adha

Pihaknya memastikan jika penggandaan uang hanyalah tipu daya semata. "Tidak bisa menggandakan uang secara magic atau secara keilmuan," tandasnya.

Selain mbah Slamet, korban lain juga didatangkan saat persidangan BS. Mayoritas korban adalah mereka yang membutuhkan uang untuk melunasi hutang.

"Saksi lain juga didatangkan, ia merupakan korban dari Lampung yang  berlatar belakang sedang terlilit hutang, hutang bisa lunas dengan cara yang tidak benar. Dia mencoba peruntungan saja," sebutnya.

Korban diminta uang mahar sebesar Rp 50 juta oleh mbah slamet sebagai mahar. Jika uang belum sampai jumlah tersebut, mbah slamet tidak akan melakukan aksi penggandaan uang.

"Disuruh menyiapkan Rp50 juta sebagai mahar. Nah orang ini nyiapin Rp20 juta kan masih kurang kemudian minjam keluarganya lagi, sampai Ro50 juta itu terpenuhi. Karena, mbah Tohari tidak mau melakukan aksinya kalau belum penuh," jelasnya.

Baca Juga: Unik! Ada Vila Kambing Estetik di Banjarnegara

Dalam aksi penipuannya, BS akan mendapat upah senilai Rp2 juta tiap mendapatkan satu orang.

"BS ini jika berhasil membawa 1 orang itu dapat Rp2 juta. Sehingga dis tertarik untuk menarik orang sebanyak-banyaknya," jelasnya.

Arief juga menyebut, meski BS yang mendspatkan korban, namun ia tidak dilibatkan dalam rencana pembunuhan.

Berdasarkan fakta persidangan juga, BS hanya mengatahui satu korban yang dibunuh oleh mbah Slamet.

"BS ini dia mengetahui satu yang dibunuh. Tapi dia tidak pernah dilibatkan oleh tohari berdasarkan fakta persidangan. Jadi murni dia hanya untuk tim bagian pemasaran," ujarnya.

Kontributor : Citra Ningsih

Load More