Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 25 Agustus 2023 | 12:37 WIB
Potret masa aksi damai memperingati satu tahun terbunuhnya seorang PNS Kota Semarang, Iwan Boedi. Kamis (24/8/2023) [Suara.com/Ikhsan]

SuaraJawaTengah.id - - Teriakan "I Want Justice, I Want Justice, I Want Justice,"  menggema diselasar Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Di depan Kantor Polda Jateng itu puluhan orang berbaju hitam dengan lantang mengingatkan kepolisian untuk segera mengungkap kasus tewasnya saksi korupsi, Iwan Boedi.

Sudah satu tahun kasus Iwan Boedi belum ada tanda-tanda siapa pelaku atau dalang dibalik pembunuhan berencana tersebut. Istri dan keempat anaknya, tidak pernah lelah untuk mengungkap misteri kasus terbunuhnya Pegawai Negeri Sipil di Bappeda Kota Semarang.

"Saya mewakili ibu, untuk mengingatkan kalau kasus Iwan Boedi ini masih ada. Tolong kawal terus, jangan sampai jadi selehai kertas yang bertebrangan lalu hilang dihembas angin," kata anak kedua Iwan Boedi, Dionisius Andra, Kamis (24/8) sore.

Dihadapan kepolisian, Andra membacakan surat cinta yang ditulis ibunya. Surat tersebut berisikan kekecewaan, harapan dan penantian seorang istri agar kasus pembunuhan suaminya tidak berlarut-larut dan hilang tidak mendapat keadilan.

Baca Juga: Kasus Tewasnya Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Ditemukan Bercak Darah di TKP

Merelakan kepergian yang kita cintai adalah suatu bagian yang harus kami lakukan. Tapi kami tidak merelakan kasus ini memudar. Terima kasih untuk sahabat iwan yang kembali menebalkan kasus ini dengan tinta keadilan dan tinta cinta kasih kembali menebal dan tidak kusam.

Sudah satu tahun perjuangan untuk mengungkap kasus Iwan Boedi yang masih misteri. Dari seorang ibu empat anak menanti dan menaruh harapan kasus ini terselesaikan. Jangan biarkan berkas-berkas kasus tersimpan rapih di gudang. Biarkan berkas-berkas itu bersanding dengan berkas-berkas lain agar selalu tersentuh.

Dengan seizin Tuhan dan semesta kami percayakan kasus ini dapat terungkap.

Selepas membacakan surat cinta diatas, Andra bersama puluhan orang yang tergabung dalam Jaringan Lintas Agama untuk Kemanusia (Jalak) kemudian menabur bunga sebagai bentuk keprihatinan.

Sementara itu, Koordinator Lapangan (korlap), Eduardus Didik Cahyono SJ, mengatakan pembunuhan terhadap Iwan Boedi telah melukai kemanusia. Semua agama manapun tidak menghendaki perbuatan keji tersebut.

Baca Juga: Ferdy Sambo Resmi Dijebloskan ke Lapas Salemba

Tidak ada kejelasan siapa pelaku sampai hari ini menjadi keprihatinannya. Dia pun mengingatkan semua pihak yang terlibat pengusutan kasus Iwan Boedi bekerja lebih keras lagi.

"Kita tidak ingin (kasus Iwan Boedi) ini jadi presenden buruk bagaimana nyawa manusia tidak dihormati di negara yang katanya banyak orang-orang agamis," imbuh lelaki yang akrab disapa Didik.

Satu tahun bukan waktu yang pendek, dan tidak mudah bagi keluarga menjalani aktivitas sehari-hari ditengah kasus Iwan Boedi yang masih buram.

"Sekali lagi kami mohon hati nurani bapak-bapak, ibu-ibu yang terkait terketuk menyelesaikan kasus Iwan Boedi. Ada empat orang anak dan satu orang ibu yang terus berjuang," paparnya.

Jika pihak kepolisian tidak mampu mengungkapkan kasus tersebut bakal jadi pukulan dan melukai hati keluarga. Jangan sampai kasus Marsinah, Widji Thukul, Munir dan kematian-kematian misteri di masa lalu terulang kembali.

"Kalian digaji dari masyarakat, molornya terkesan ada pembiaran penyelesaian kasus pembunuhan ini tentunya jadi keprihatinan kita bersama," jelasnya.

Kesulitan Mencari Barang Bukti

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Stevanus Satake Bayu, mengatakan pihaknya masih berupaya untuk segera mengungkap kasus Iwan Boedi. Saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyidikan untuk mencari siapa pelakunya.

Dia mengakui lambannya penangan kasus Iwan Boedi lantaran pihaknya kesulitan mencari barang bukti.

"Apabila sudah ada orang yang terindikasi sebagai pelaku langsung kita sampaikan. Soal sketsa wajah dan lain-lainnya masih kita komunikasikan dengan penyidik," ucap Satake Bayu.

Mantan Humas Polda Bali itu enggan berkomentar banyak ketika disinggung adanya dugaan orang besar yang menutupi kasus Iwan Boedi.

Sebelumnya, pada tanggal 24 Agustus 2022 Iwan Boedi dikabarkan menghilang sehari sebelum pemanggilan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng sebagai saksi terkait dugaan korupsi sertifikasi aset.

Kemudian pada tanggal 8 September 2022, ditemukan sosok jasad terbakar bersamaan dengan sepeda motor di lahan kosong penuh ilalang di Marina, Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat.

Diduga jasad yang meninggal secara mengenaskan tersebut adalah Iwan Boedi. Pasalnya dua hari sebelum pemanggilan, jejak terakhir Iwan Boedi terekam sedang berada di sekitar kawasan Marina.

Update terakhir kasus Iwan Boedi masih dalam proses penyidikan sejak 17 September 2022. Sampai detik ini belum ada satu pun tersangka yang ditetapkan oleh kepolisian.

Kontributor: Ikhsan

Load More