Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 12 September 2023 | 16:21 WIB
Memprihatinkan, Warga Banjarnegara Mengais Air di Sungai Meski Bau dan Kotor
Warga Kaliajir terpaksa memanfaatkan air sungai resapan yang bau dan kotor untuk kebutuhan sehari-hari. (Suara.com / Citra Ningsih).

SuaraJawaTengah.id - Warga Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara terpaksa mengais air sungai meski bau dan kotor untuk keperluan sehari-hari.

Suwarti adalah satu diantara ribuan warga lainnya yang mengalami krisis air bersih. Kelangkaan air di musim kemarau saat ini membuat warga kelimpungan.

Berbagai cara dilakukan untuk bisa mendapatkan air. Mulai dari naik-turun bukit, membeli air hingga mengais sisa di sungai Sapi.

Jika musim kemarau melanda, sungai sapi yang menjadi andalan-pun ikut surut. Sampah berserakan dan sisa limbah menjadi sangat tampak di permukaan sungai yang mengering.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Klaim Salurkan 1juta Liter Air Bersih, Warga Sukawangi Masih Beli Air Galon untuk Kebutuhan MCK

Untuk mengakalinya, warga membuat sumur resapan di sungai untuk menyisakan air seadanya. Meski bau dan kotor, sumur tersebut menjadi satu-satunya pilihan terakhir warga sekitar sungai.

"Airnya kotor dan bau. Tapi mau gimana lagi ? nggak ada lagi (air). Sudah kering semua," ungkap Suwarti saat ditemui sedang di sungai. Selasa (12/9/2023).

Setiap hari Suwarti mengambil air di sumur resapan tersebut. Air tersebut digunakan untuk mandi, mencuci piring dan baju.

"Sehari mengambil air tiga atau empat kali. Buat mandi, nyuci piring, nyuci baju," kata Suwarti.

Ia mengaku sangat terpaksa mengais sisa air sungai yang ada. Sebab, sumur di rumahnya sudah tiga bulan kering.

Baca Juga: Banjarnegara Siaga Darurat Kekeringan, Belasan Desa dan Kantor Instansi Mengalami Krisis Air

Hingga saat ini, data kekeringan di Kabupaten Banjarnegara masih terus berkembang. Berdasarkan rekap BPBD, kekeringan saat ini sudah meluas hingga 11 Kecamatan, 19 Desa dan 5 Kelurahan.

Load More