"Dulu suporter Semarang datang ke stadion itu berkelompok sendiri-sendiri. Tanpa terkoordinir, jadi kita nggak bisa bikin semacam koreografi atau lagu-lagu untuk memberi semangat kepada para pemain," jelas Benny.
Kebetulan lelaki yang kini berusia 51 tahun tersebut dipercaya jadi Ketua Umum pertama untuk menahkodai suporter Panser Biru.
Pekerjaan utamanya yang dilakukan Benny adalah membuat ADRT dan membentuk koordinator wilayah.
"Saya mendeklarasikan korwil-korwil misal Semarang Utara, Tembalang dan lain-lainnya sebagai penanda. Kalau ada apa-apa misal gesekkan, jadi lebih mudah mendeteksinya," ungkapnya.
Dinamika Suporter
Diakuinya dinamika suporter zaman dulu dan sekarang masih nggak beda jauh. Suporter masih sering terpacing emosi serta terlibat bentrokan dengan suporter lawan.
Contoh yang terbaru, saat PSIS Semarang melawan Persib Bandung di pekan ke-9. Di Stadion Jatidiri sempat terjadi gesekkan lantaran suporter tuan rumah yang hadir meluapkan euforia secara berlebihan.
"Faktornya banyak. Salah satu pemicunya mungkin karena tidak puas dengan keputusan wasit. Itu bisa membuat suporter emosi," cetusnya.
Selama menjadi suporter sedari kelas 4 SD, Benny telah merasakan semua manis dan pahitnya dunia supoter. Kericuhan dan gesekkan antar suporter seolah telah menjadi makanan sehari-harinya.
"Saat away ke Bali, kami pernah dikepung dan diserang suporter Perseden Denpasar satu lapangan. Setelah kejadian itu, teman-teman pada bilang kapok dan nggak mau nonton lagi. Tapi besoknya nonton lagi," tuturnya.
Menurut Benny, teman-teman suporter memang memiliki keberanian diluar batas yang wajar. Mereka acap kali nekat melakukan hal-hal yang dapat membahayakan nyawa sendiri.
Namun, Benny mengingatkan suporter khusunya Panser Biru harus berubah dan lebih dewasa dalam menyikapi persoalan. Sebab tidak ingin peristiwa kanjuruhan terulang kedua kali di dunia sepak bola Indonesia.
Kontributor: Ikhsan
Berita Terkait
-
Dukung Timnas Indonesia, Suporter Garuda Ini Rela Boyong Keluarga ke Stadion: Ramadhan Sananta Cetak Tiga Gol!
-
Kronologi Kasus Pemalsuan Co Card Oknum Suporter PSIS Semarang di Stadion Jatidiri: Pelaku Bikin Pakai Aplikasi Canva
-
Dedengkot Panser Biru Murka Usai Ciduk Orang Gunakan Tanda Pengenal Palsu ke Stadion Jatidiri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar