Kemarau Panjang, Ini Doa Meminta Hujan Ketika Terjadi Kekeringan dan Cuaca Panas

“Allhumma agitsn, allhumma agitsn”

Artinya: "Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami," (HR Muttafaq Alaih).

3. Doa Memohon Hujan

Allhumma jalliln saban, katsfan, qashfan, dalqan, dhaqan, thumthirun minhu radzdzan, qith-qithan, sajlan, y dzal jalli wal ikrm.

Baca Juga: BMKG Umumkan Potensi Hujan Sangat Lebat di Daerah Ini, Waspada Longsor

Artinya, "Ya Allah ratakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat; sebuah awan darinya Kauhujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Dzat yang Maha Agung lagi Maha Mulia," (HR Abu Awanah).

4. Doa Memohon Perlindungan di Tengah Kekeringan 

“Allahumma Khaffif ‘Anna wa ‘ani al-Muslimiin, Allahumma qina syarra haadza al-harr, wahminaa minhu wa mimmaa yamilu min adzaa, Allahumma Laa Taj’al fiihi al-maradh wa laa al-halaak li ahadin min ‘ibaadika. Allahumma khaffif haraarata as-syamsi, wa atsarahaa ‘alaynaa. Allahumma ajirnaa min naari jahannama yaa Rahiim. Allahumma Ajirnaa min harri jahannama yaa Ghaafira ad-dzanb, wa Qaabila at-taubah, Ya Ghafuur, Ya Rahiim.”

Artinya:  "Ya Allah, ringankanlah dari kami dan kaum muslimin. Ya Allah, selamatkan kami dari bahaya panas ini, lindungilah kami dari panas ini dan dari penyakit yang dibawanya. Ya Allah jangan engkau jadikan pada panas ini penyakit dan kebinasaan bagi siapapun dari para hamba-Mu. Ya Allah, ringankanlah panas matahari ini dan dampaknya bagi kami. Ya Allah, selamatkan kami dari api neraka wahai Yang Maha Pengasih. Ya Allah, selamatkan kami dari panas neraka wahai Yang Maha Mengampuni dosa, Maha Menerima taubat.Wahai Allah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih."

Demikian 4 doa yang bisa dipanjatkan ketika kekeringan beserta doa lainnya. Semoga bisa Anda panjatkan, dan Allah SWT bisa mengijabah doa tersebut. 

Baca Juga: BREAKING NEWS: Sulawesi Selatan Tanggap Darurat Kekeringan, 9 Daerah Masuk Level Ekstrim

Kontributor : Dinar Oktarini