Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 23 November 2023 | 07:49 WIB
Gambaran Panembahan Senopati. [YouTube Embara Lensa]

SuaraJawaTengah.id - Kehadiran Mataram Islam yang didirikan Panembahan Senopati pada tahun 1986 tidak lepas dari kehebatan seorang aktor di belakangnya.

Sosok ini dikenal sangat cerdik dan ahli taktik yang luar biasa. Bahkan, dialah yang mengatur pembunuhan Arya Penangsang dan menyusun strategi pendirian kerajaan Mataram Islam.

Jika saja orang tua Panembahan Senopati, Ki Ageng Pemanahan tidak menuruti saran tokoh tersebut, barangkali Kerajaan Mataram Islam tidak akan berdiri.Tokoh ini juga kemudian yang menjadi dalang di balik kedekatan Kerajaan Mataram dengan Ratu Laut Selatan, Nyi Roro Kidul.

Sosok intelektuak tersebut adalah Ki Juru Martani yang kemudian menjadi patih kerajaan Mataram Islam dengan nama Adipati Mondoroko. Dia merupakan tokoh yang memiliki ide cerdik dalam mengatur strategi berdirinya Kerajaan Mataram.

Baca Juga: Asal-Usul Pusaka Tombak Baru Klinting Milik Ki Ageng Mangir Wonoboyo, Pemberontak Mataram Islam

Kisah Taktik Cerdik Ki Juru Martani yang Tewaskan Arya Penangsang

Ki Juru Martani, Ki Ageng Pemanahan, dan Ki Penjawi merupakan tiga serangkai yang mewarnai daerah Selo yang mewarnai sejarah Mataram. Ketiganya merupakan murid Sunan Kalijaga. Mereka pernah menjadi pejabat di masa Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya.

Ki Ageng Pemanahan kemudian menikahi adik Ki Juru Martani yang bernama Nyai Sapinah. Mereka sendiri merupakan keturunan Raja Majapahit,, Brawijaya V. Sementara, Ki Penjawi merupakan cucu Sunan Kalijaga dari garis ibunya dan keturunan Brawijaya V dari ayahnya, Ki Ageng Rantika. Karena itu, kekerabatan ketiganya cukup kuat.

Pada abad ke-16, Kesultanan Demak terjadi konflik. Arya Penangsang membunuh penguasa Demak, Sunan Prawoto. Adik Sunan Prawoto, Ratu Kalinyamat tidak terima atas peristiwa tersebut. Ratu Kalinyamat kemudian meminta penguasa Pajang, Sultan Hadiwijaya untuk membalas kematian kakak dan suaminya.

Dalam hal tersebut, Ratu Kalinyamat menjanjikan wilayah Kalinyamat. Sultan Hadiwijaya merasa tidak enak jika membunuh Arya Penangsang, karena keduanya adalah murid Sunan Kudus. Di samping itu, Arya Penangsang sendiri sangat sakti.

Baca Juga: Waspada! Hujan Lebat Disertai Petir Berpotensi Terjadi di Jawa Tengah pada Jumat 17 November 2023

Sultan Hadiwijaya kemudian membuat sayembara, barang siapa yang bisa membunuh Arya Penangsang, maka akan diberikan hadiah di Pati dan Mataram. Di sinilah Ki Juru Martani mulai berperan. Ia mendesak Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi mengikuti sayembara tersebut agar mendapat tanah yang ditawarkan.

Load More