SuaraJawaTengah.id - PSIS Semarang resmi mendapat sanksi berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI berupa hukuman tanpa penonton hingga akhir musim dan denda Rp25 juta buntut kericuhan di Stadion Jatidiri.
Laskar Mahesa Jenar mendapat sanksi berat itu akibat melanggar kode disiplin PSSI 2023 dan terjadi pengulangan keributan antar suporter hingga menyebabkan luka.
Namun, pihak PSIS Semarang tidak terima dengan sanksi berat tersebut. Rencananya mereka akan melakukan banding ke Komdis PSSI.
"Sanksi berat, perjuangan semakin berat. Namun tidak ada kata menyerah kami nyatakan banding," tulis akun instagram official PSIS Semarang.
Baca Juga: Yoyok Sukawi Jamin Masa Depan Pratama Arhan, Bakal Balik ke PSIS Semarang
Pasca putusan tersebut, kelompok suporter Snex yang diduga jadi pemicu kericuhan akhirnya buka suara. Menurut mereka keputusan Komdis PSSI sangat tidak adil dan membuat pecinta sepak bola di Kota Semarang kecewa.
Mereka juga mengimbau anggota Snex untuk menjaga kondusifitas di sosial media yang sangat ramai dan saling salah menyalahkan.
Berdasarkan rangkuman yang mereka himpun. Setidaknya ada tiga fakta permasalahan terkait kericuhan di Stadion Jatidiri Semarang.
1. Dibukanya tiket online yang membuat suporter tim tamu bisa membeli dan adanya akses away ke Semarang. Pihak Liga seharusnya bisa mengevaluasi tiket online tersebut supaya tidak adanya suporter tim tamu yang membeli padahal sudah jelas peraturan PSSI yang melarang suporter tamu hadir.
2. Hubungan antara suporter Sleman (BCS) dengan suporter Semarang khususnya (Snex) belum sepenuhnya baik. Ada pihak-pihak yang memberikan akses untuk datang ke Semarang sebanyak itu sehingga potensi kericuhan tetap ada lantaran psikologis suporter.
Baca Juga: Suporter PSIS Semarang Harus Sadar, Yel-yel Provokatif Itu Mencederai Persaudaraan
3. Kronologi kejadian, suporter tim tamu (BCS) dari arah barat selatan nekat membuat kerusuhan mengarah ke tribun utara (Snex) sehingga terjadinya bentrok.
Berita Terkait
-
PSIS Semarang Renggut Kemenangan Persebaya, Perasaan Rivera Campur Aduk
-
Paul Munster Minta Persebaya Jaga Konsistensi, Optimis Kalahkan PSIS Semarang?
-
PSIS Semarang: Tak Dilirik Patrick Kluivert, Justru Sumbang Pemain ke Timnas Negara Lain
-
Pelatih PSIS Semarang Soroti Persaingan Ketat Tim Papan Bawah karena Hal Ini
-
Persija Jakarta Kandaskan PSIS Semarang, Carlos Pena: Saya Sangat Bangga!
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Pemutihan Pajak Kendaraan: Nafas Baru bagi Warga, Jadi Pendongkrak PAD Jawa Tengah
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Raup Omzet Ratusan Juta Berkat Pemberdayaan BRI
-
Pertamina Tindak Tegas Kasus BBM Tercampur Air: Dua Awak Mobil Tangki Dipecat, SPBU Trucuk Dibekukan
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI