Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 20 Desember 2023 | 19:04 WIB
Ilustrasi COVID-19. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraJawaTengah.id - Kasus COVID-19 di Jawa Tengah meningkat tajam. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah penderita virus tersebut sudah mencapai 39 orang. 

Namun demikan penularan COVID-19 di Jawa Tengah dinilai masih terkendali.

"Paling banyak ini di Semarang, kalau Solo saat ini nol kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar dikutip dari ANTARA di Solo, Rabu (20/12/2023).

Meskipun demikian, dia mengimbau warga tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat guna menghindari penularan penyakit.

Baca Juga: Agar Tak Terkena Peradangan Prostat, Dokter Sarankan Tak Menahan Berkemih Terlalu Lama

"Orang kadang ketika COVID-19 hilang terus lupa lagi. Maka diingatkan," katanya, menambahkan, "Kiranya sakit yang berhubungan dengan pernapasan pakai masker agar tidak menular ke orang lain."

Dia menyarankan warga rutin berolahraga dan mencukupkan istirahat agar daya tahan tubuh tetap kuat sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Mengenai penanganan pasien COVID-19, Yunita menjelaskan bahwa pemerintah daerah sudah menyiagakan fasilitas pelayanan kesehatan.

"Untuk rumah sakit UGD 24 jam, puskesmas rawat inap 24 jam di seluruh Jawa Tengah. Insya Allah persiapan kami sudah cukup baik. Enggak ada rumah sakit rujukan COVID-19, semua harus bisa menerima," katanya.

Ia mengemukakan bahwa pemerintah daerah belum memberlakukan aturan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang hendak melakukan perjalanan karena penularan COVID-19 dinilai masih terkendali di Jawa Tengah.

Baca Juga: Punya Kaki Ceper, Jangan Terbiasa Berolahraga Menggunakan Tumit, Ini Penjelasan dari Dokter

Namun, dia menganjurkan warga yang belum mendapat vaksinasi COVID-19 dosis penguat segera mengakses fasilitas pelayanan vaksinasi yang disediakan oleh pemerintah.

"Bisa datang ke puskesmas tertentu yang menyediakan dan Dinas Kesehatan yang mengkoordinasikan. Lebih kepada kesadaran masyarakat untuk melakukan booster karena memang masyarakat yang sudah tahu tapi belum lengkap harus peduli pada diri sendiri," katanya.

Load More