SuaraJawaTengah.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengungkapkan ada operasi untuk menekan rektor-rektor kampus yang belum menyatakan sikap. Mereka akan diminta untuk deklarasi yang berbeda.
Saat berdialog di acara "Tabrak Prof" di Yogyakarta, Senin (5/2/2024) malam. Mahfud MD secara blak-blakkan menyebut ada beberapa rektor perguruan tinggi yang diminta untuk membuat pernyataan sikap oleh pihak yang melakukan operasi.
Namun, ada juga rektor-rektor yang punya pendirian menolak permintaan tersebut. Kata Mahfud, rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang salah satu yang menolak.
"Dia (rektor) mengatakan diminta untuk menyatakan untuk pemerintahan Jokowi baik, pemilu baik dan lain sebagainya, nah itu yang beredar," ujar Mahfud MD dikutip Suara.com.
Baca Juga: Mahfud MD Minta Generasi Milenial dan Z tidak Lakukan Transaksi Pinjol, Ini Alasannya
Saat dikonfirmasi Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto membenarkan ada semacam operasi agar rektor-rektor di Perguruan Tinggi di Jawa Tengah membuat pernyataan sikap untuk mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo.
"Ya, di hari Jumat saya dapat whatsApp dari orang yang ngaku anggota polisi atas intruksi Polda Jateng. Beliau minta saya untuk buat video," kata Ferdinandus saat dihubungi Suara.com via telpon, Selasa (6/2/24).
Namun Ferdinandus tak merespon. Sebab dirinya punya sikap yang berbeda. Sikap dia tak jauh seperti pernyataan civitas akademik UGM, UII, UI dan perguruan tinggi lainnya yang kecewa dengan Presiden Jokowi yang diduga terlibat politik praktis.
Hingga hari Senin (5/2/24) kemarin, Ferdinadus masih dihubungi sampai beberapa kali ditelpon. Bahkan dia juga dikirim video testimoni yang telah dibuat rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, UIN Walisongo Semarang dan lain-lainnya.
"Kami memilih sikap sebagai Universitas Katolik harus menyuarakan kebenaran. Ketika ada sesuatu yang tidak beres, kami harus berbicara jujur," paparnya.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Pesan-pesan Serius yang Ditempel Pada Jaket Bomber Top Gun
Dia kemudian menegaskan pilihan sikap yang berbeda bukan berarti mendukung salah satu pasangan. Sebelumnya Ferdinadus beserta 26 rektor Universitas Katolik seluruh Indonesia pada hari Sabtu (4/2/24) berkumpul di Surabaya untuk berdiskusi menentukan sikap ditengah caruk maruk demokrasi menjelang pemilu 2024.
Berita Terkait
-
Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres, Cak Lontong Kehilangan Banyak Job
-
Cak Lontong Kehilangan Banyak Job Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Saat Pilpres
-
Seandainya Jadi Presiden, Mahfud MD Bercita-cita Bangun Kebun Koruptor
-
Soal Revisi UU TNI, Mahfud MD: Hasilnya Lumayan, Tidak Jelek-jelek Amat
-
CEK FAKTA: Prabowo Angkat Mahfud MD Jadi Pengawas Internal Istana
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Pemutihan Pajak Kendaraan: Nafas Baru bagi Warga, Jadi Pendongkrak PAD Jawa Tengah
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Raup Omzet Ratusan Juta Berkat Pemberdayaan BRI
-
Pertamina Tindak Tegas Kasus BBM Tercampur Air: Dua Awak Mobil Tangki Dipecat, SPBU Trucuk Dibekukan
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI