Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 08 Februari 2024 | 17:37 WIB
Banjir melumpuhkan akses Pantura, tepatnya di perbatasan Demak-Kudus pada Kamis (8/2/2024) [Ist]

SuaraJawaTengah.id - BPBD Kabupaten Demak menginformasikan bahwa terjadi banjir luas di wilayah tersebut akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan dan Sungai Jratun.

Sebelumnya, banjir sudah melanda 15 desa, namun kini bertambah menjadi 16 desa setelah kedua tanggul tersebut jebol. Banjir ini telah merata di tujuh kecamatan, termasuk Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, Karangtengah, Karanganyar, dan Dempet.

"Bencana banjir di Kabupaten Demak meluas. Sebelumnya melanda 15 desa, kini bertambah menjadi 16 desa setelah tanggul kanan Sungai Wulan dan Sungai Jratun jebol, sehingga airnya masuk ke permukiman penduduk," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M Agus Nugroho Luhur, di Demak, Kamis (8/2/2024).

"Saat ini dibuatkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga terdampak bencana banjir," sambung dia, seperti yang dikutip dari Antara.

Baca Juga: Tanggul Sungai Jebol, Kabupaten Grobogan Terendam Banjir

Dalam video yang beredar di media sosial, nampak antrean panjang di sejumlah ruas jalur Pantura di wilayah Demak. Ratusan kendaraan itu tidak dapat melaju karena terjebak banjir.

Sementara itu, Camat Karanganyar, Kabupaten Demak, Ungguh Prakoso mengatakan tanggul jebol terjadi pada Kamis sekitar pukul 03.30 WIB di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar.

Ia menduga jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan dan Jratun tersebut disebabkan karena hujan deras di wilayah hulu sehingga debit air sungai meningkat.

Dengan meningkatnya debit air sungai tersebut, menurut dia, akhirnya ada titik tanggul yang tidak kuat menahan debit air yang begitu besar, sehingga jebol dan airnya masuk ke permukiman penduduk.

"Lebar tanggul jebol di dua titik itu masing-masing sekitar 10 meter,"ujarnya.

Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat, Ini Video Detik-detik Jalan di Kawasan Dieng Diterjang Banjir

Load More