SuaraJawaTengah.id - Ditengah badai protes perguruan tinggi di tanah air menyoroti kondisi demokrasi. Petinggi-petinggi universitas di Jawa Tengah (Jateng) justru dikondisikan untuk mengeluarkan pernyataan tandingan.
Sebanyak tiga rektor perguruan tinggi di Kota Semarang mengaku secara khusus dihubungi oleh kepolisian hingga utusan istana untuk membuat video positif tentang kinerja Presiden Joko Widodo.
Namun, tiga rektor dari kampus Universitas Katolik (Unika) Soegijapranta, Ferdinandus Hindarto, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), Mudzakir Ali dan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Gunarto menolak permintaan tersebut dengan alasan masing-masing.
Menanggapi ada semacam operasi senyap itu, pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman menjelaskan ada dua kemungkinan dibalik gerakan operasi tersebut.
Pertama, tak dipungkiri Wahid Jawa Tengah termasuk daerah yang rawan terjadi konflik menjelang pemilu. Sehingga kepolisian setempat berinisiatif membuat colling system dengan melibatkan tokoh masyarakat termasuk para petinggi kampus.
Yang kedua, perlu diingat juga Jawa Tengah merupakan daerah paling 'seksi' dan diprediksi akan terjadi pertarungan yang sangat sengit antara pasangan Ganjar-Mahfud dengan pasangan Prabowo-Gibran.
Dengan begitu, Wahid menyimpulkan operasi senyap tersebut lebih condong untuk penggiringan opini maupun arahan yang kemudian menguntungkan pasangan nomor urut 02.
"Meski secara normatif presiden (Jokowi) sudah menyatakan netral, tidak memihak salah satu paslon. Tapi secara biologis dengan pencalonan anaknya tidak bisa dikesampingkan tentu arahnya ke sana," kata Wahid saat dihubungi Suara.com melalui saluram telpon, pada hari Jumat (9/2/2024).
"Apalagi secara program dan gagasan juga sudah jelas 02 ini menggaungkan keberlanjutan pemerintah saat ini," tambahnya.
Baca Juga: Mengenal Buraq, Mahkluk yang Mengantarkan Nabi Muhammad SAW Melakukan Isra Miraj
Wahid lalu memaparkan mungkin banyak kalangan sivitas akademika mengakui kinerja dan keberhasilan Jokowi. Tapi adanya operasi semacam itu apalagi mendekati pelaksaan pencoblosan, dirinya yakin hal itu bertujuan untuk penggiringan opini publik.
"Timingnya sudah jelas, ini timing untuk memperkuat dan menaikkan eletabilitas 02 melalui dukungan atau penggiringan opini bahwa keberhasilan Jokowi harus dilanjutkan," imbuhnya.
Gerakan operasi ini sebetulnya bisa berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo-Gibran di kalangan akademisi. Bahkan menguatkan mereka untuk terus menyuarakan soal standar etika dan iklim demokrasi yang semakin tergerus.
Namun, operasi semacam ini tidak begitu berpengaruh negatif terhadap para pemilih di kalangan masyarakat biasa. Wahid yakin operasi pengkondisian rektor tersebut sudah tersistem dan terukur.
"Saya yakin ini bukan inisiatif kepolisian daerah Jawa Tengah. Operasi ini bagian dari sistem. Apalagi semangat satu putaran semakin kencang digaungkan," tandasnya.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Tahun Pertama Pimpin Jateng, Rapor Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Budayawan
-
Fortuner 2024 vs Pajero 2024? Ini 7 Perbandingan Kedua Mobil Tersebut
-
BRI Diapresiasi atas Peran Strategis dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
-
Dari Reruntuhan Menuju Harapan, Kementerian PU Bangun Kembali Ponpes Darul Mukhlisin Pascabanjir
-
10 Wisata Jepara Terpopuler yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025