SuaraJawaTengah.id - BPJS Kesehatan membuktikan kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tak hanya dinilai bagi masyarakat Indonesia mampu memberikan perlindungan kesehatan dengan iuran yang terjangkau. Namun, senantiasa memberikan kemudahan bagi masyarakat mengakses pelayanan kesehatan.
Melalui Transformasi Mutu Layanan, BPJS Kesehatan menyediakan pelayanan kesehatan yang mudah diakses, cepat dan setara bagi setiap peserta JKN. Salah satunya dengan optimalisasi pemanfaatan sistem antrean online terkoneksi Aplikasi Mobile JKN di pelayanan fasilitas kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Fitria Nur Laila Pulukadang menjelaskan penerapan sistem antrean online bertujuan untuk mengurangi penumpukan peserta di fasilitas kesehatan serta memudahkan peserta dalam memperhitungkan estimasi waktu tunggu layanan.
“Yang semula peserta harus datang lebih dini untuk dapat nomor antrean lebih awal, saat ini tidak perlu lagi. Peserta dapat mengunduh Aplikasi Mobile JKN dan mengambil nomor antrean dimanapun dan kapanpun,” ucapnya dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu (6/3/2024).
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Hujan Lebat Berpotensi Guyur Jawa Tengah pada 5 Maret 2023
Pastikan kepesertaan JKN selalu aktif, buka Aplikasi Mobile JKN lalu pilih menu perndaftaran pelayanan (antrean). Selanjutnya, pilih Faskes Tingkat Pertama dan tentukan tujuan apakah membutuhkan pelayanan di Poli Umum ataupun Poli Gigi dan Mulut serta piih jadwal kapan akan berkunjung.
“Pastikan semua kolom telah terisi dan klik simpan sampai muncul nomor antrean pada Aplikasi Mobile JKN,” tambahnya.
Aplikasi Mobile JKN tidak terbatas untuk memperoleh nomor antrean pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), adapun peserta dapat memanfaatkan untuk mengambil antrean di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Asalkan, atas indikasi medis peserta perlu dirujuk untuk memperoleh pelayanan kesehatan lebih lanjut.
Fitri mengungkapkan, seiring dengan pemanfaatan layanan kesehatan yang meningkat sangat pesat, BPJS Kesehatan senantiasa menjaga kepuasan peserta JKN. Salah satunya dengan terus berinovasinya BPJS Kesehatan dalam memberikan kemudahan akses layanan.
Selain itu penyederhanaan administrasi pelayanan juga dapat dimanfaatkan peserta dengan cukup menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mengakses layanan kesehatan tanpa perlu fotokopi berkas.
Baca Juga: IPW Dalami Kasus Dugaan Korupsi Bank Jateng, Diperkirakan Rugikan Negara hingga Ratusan Miliar
Bahkan, setiap tahun BPJS Kesehatan juga melakukan survey kepuasan kepada peserta yang dilakukan oleh pihak independen. Terbukti berbagai inovasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan turut menyumbang kenaikan indeks kepuasan peserta dari 89,6 pada tahun 2022 menjadi 90,67 pada tahun 2023.
Sementara itu ditemui pada kesempatan yang berbeda, Abimanyu (35), sebagai karyawan swasta di Kota Semarang mengaku telah terakomodirnya sistem antrean online yang terkoneksi antara Aplikasi Mobile JKN dengan fasilitas kesehatan sangat membantu dirinya untuk memanfaatkan waktu yang terbatas.
“Selama memanfaatkan sistem ini, saya bersyukur tidak pernah mengalami kesulitan baik pada proses administrasi maupun pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan,” ucapnya.
Justru, dengan dirinya telah memanfaatkan antrean online, di sela-sela jam istirahat ia dapat menyempatkan untuk datang ke fasilitas kesehatan.
"Dulu itu saat antreannya masih manual saya harus datang entah pagi-pagi ataupun setelah jam kerja agar mendapatkan antrean yang tidak menggangu jam kantor. Kemudian saya waktu itu baca berita kalau ternyata di BPJS Kesehatan ada antrean online, wah senang sekali saya. Jadi saya bisa mengambil nomor antrian melalui Aplikasi Mobile JKN saat masih di rumah, nanti datang ke fasilitas kesehatan saat sudah mendekati dipanggil antreannya. Pokoknya sangat menghemat waktu," tuturnya.
Menurutnya, memang masih banyak kalangan yang masih mengandalkan cara konvensional dengan antre secara manual. Namun, adanya sistem antrean online bagi kalangan lainnya yang memiliki waktu sangat terbatas dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatur waktu.
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Hendrar Prihadi Sebelum jadi Cawagub Jawa Tengah
-
Cek Fakta: Ahmad Luthfi Sebut Jumlah Penduduk Muslim di Jawa Tengah Capai 97 Juta Jiwa, Benarkah?
-
Cek Fakta: Andika Perkasa Sebut Wisatawan Mancanegara Menginap Kurang dari 2 Malam di Jawa Tengah, Apa Iya?
-
Video Kampanye Prabowo di Pilkada Jateng, Bawaslu: Bukan Pelanggaran!
-
Bawaslu Ungkap Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Direkam di Rumah Jokowi
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
Terkini
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri