Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 13 Maret 2024 | 21:35 WIB
Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Pacul saat memberikan keterangan soal acara apel siaga pemenangan calon presiden Ganjar Pranowo. Kamis, (24/8) [Suara.com/Ikhsan]

SuaraJawaTengah.id - Sosok Bambang Wuryanto atau biasa dikenal Bambang Pacul dinilai sebagai satu-satunya sosok yang layak menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng).

Menurut Pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi, bahwa Ketua DPD PDIP Jateng itu sebagai tokoh yang bisa mengkonsolidasikan 'korea-korea' dari provinsi hingga kabupaten/kota di Jateng.

Korea-korea adalah kata populer yang dikenalkan Bambang Pacul dalam setiap kesempatan, sehingga viral.

"Ini aspirasi dan simbol rekonsiliasi. Korea jadi Gubernur Jateng jadi simbol rekonsiliasi. Dan saya yakin seluruh republik atau elite setuju. Elite ya. Masyarakat harus kita adu di bawah," ungkap dia, Rabu (13/3/2024).

Baca Juga: Efek Kemenangan Prabowo-Gibran, Politisi Gerindra Ini Berpeluang Maju Pilgub Jateng 2024?

Lebih lanjut Hasan menerangkan, soal kelayakan mempimpin Jateng yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota, sosok Bambang Pacul lebih dari cukup.

Di antaranya pengalamannya menjadi wakil rakyat di DPR RI selama 4 periode atau menuju 5 periode karena 2024-2029 terpilih lagi, menjadi modal penting.

"Ini bicara misal di Pilkada Jawa Tengah 2024 dijejer orang-orang penting, tiba-tiba muncul satu (Bambag Pacul). Ini soal kelayakan. Kapasitas, kelayakan, maqom. Beliau harus jadi Gubernur Jateng," terang dia.

Hasan melanjutkan, rekonsiliasi setelah Pilpres 2024 itu penting dilakukan. Sosok Bambang Pacul menjadi simbol rekonsoliasi setelah ada perisahan jalan antara Joko Widodo dengan PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo.

Dikatakan, orang baik dengan orang baik bisa pisah jalan. Seperti yang terjadi antara Bung Karno dan Bung Hatta karena berbeda  dalam mengelola negara.

Baca Juga: Bursa Pilgub Jateng 2024 Mulai Menghangat, Organisasi Petani Usulkan Ketua Gerindra Jateng Jadi Cagub

"Itu orang baik, tapi pisah jalan. Kebutuhan berbeda, cara berpikir berbeda. Saat ini berbeda cara mengelola terjadi perpisahan ini, tampak mungkin berbeda antara Jokowi dengan PDIP, tapi diujungnya mungkin hanya akan terjadi perbedaan antara Pak Jokowi dan Bu Mega," jelas dia.

"Tapi orang yang berada di level tertinggi, punya sikap kenegarawanan yang tidak bisa kita takar dengan pikiran kita," katanya.

Maka lanjut Hasan, sosok Bambang Pacul yang sudah berpengalaman memimpin Komisi di DPR RI dan memimpin PDIP di Jateng selama puluhan tahun, lebih hanyak benarnya daripada salahnya.

"Kalau lebih banyak keputusan salah, tidak mungkin Mas Pacul di level ini. 5 periode lolos DPR RI. Kita mencari yang terbaik untuk berkuasa, bukan terburuk," harap dia.

Untuk diketahui, Bambang Pacul sejak 2004 hingga kini 2024, tak pernag gagal dalam Pilihan Legislatif (Pileg) melalui Dapil Jateng IV (Karanganyar, Sragen dan Wonogiri). Sebelum malang melintang di politik bersama PDIP, Bambang Pacul pernah menjadi dosen.

Bertempat tinggal di Makamhaji, Kabupaten Sukoharjo, Bambang Pacul pernah menjadi Ketua DPP PDIP, kemudian Ketua DPD PDIP Jateng dan Ketua Bapillu Pileg PDIP. Kini dia terpilih kembali menjadi anggota DPR RI untuk kelima periode 2024-2029. 

Load More