Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 14 Maret 2024 | 04:22 WIB
Foto udara kondisi jalur pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.

SuaraJawaTengah.id - Jawa Tengah sering disebut sebagai supermarket bencana alam. Musim hujan pun menjadi waktu untuk waspada terjadinya bencana tersebut.  

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat setidaknya telah terjadi 104 bencana alam yang melanda wilayah tersebut sejak awal tahun 2024.

Kepala Bidang Kebencanaan BPBD Jateng Muhammad Chomsul di Semarang Rabu menyampaikan, bencana sebanyak itu terdata mulai 1 Januari hingga 8 Maret 2024.

Jumlah kejadian bencana alam tersebut, katanya, lebih sedikit dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 yang tercatat sebanyak 190 kali bencana.

Baca Juga: Hingga Malam, Hampir Seluruh Wilayah di Kota Semarang Dikepung Banjir

Dari 104 bencana tersebut, ia menyebutkan, paling mendominasi adalah dampak cuaca ekstrem dengan 47 kejadian, yakni banjir 37 kejadian, tanah longsor 18 kejadian, dan kebakaran gedung atau permukiman sebanyak dua kejadian.

"Bencana yang mendominasi adalah bencana hidrometeorologi, seperti cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor," katanya dikutip dari ANTARA pada Rabu (13/3/2024). 

Menurut dia, dampak kerusakan akibat bencana tahun ini pun beragam, yakni sebanyak 1.162 rumah rusak, kemudian 59.428 rumah terendam banjir, 367 fasilitas umum rusak, serta 13 perkantoran dan jembatan mengalami kerusakan.

"Total taksiran kerugian material Rp5,8 miliar," katanya.

Muhammad Chomsul menjelaskan, bencana alam tersebut mengakibatkan korban jiwa sebanyak 12 orang, 20 orang mengalami luka-luka, 34.978 jiwa harus mengungsi, 205.826 masyarakat ikut terdampak, serta 11.762 hektare lahan atau sawah rusak.

Baca Juga: Dua Hari Diguyur Hujan Deras, Jalur Pantura Kota Semarang Banjir Lagi

Karena itu, Chomsul mengimbau pada masyarakat agar tetap waspada, apalagi akhir-akhir ini cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah di Jateng yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor.

"Waspadai dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, pohon tumbang, dan jalan licin," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menjauh dari bantaran sungai, daerah rawan banjir, lereng yang rawan longsor, dan memantau perkembangan cuaca terkini dari lembaga-lembaga resmi, seperti BMKG dan BPBD.

"Kami imbau siapkan rencana kesiapsiagaan keluarga dan tas siaga bencana, serta hubungi petugas jika ada potensi bencana dan terjadi bencana," katanya.

Load More