SuaraJawaTengah.id - Wajah Asrofah tertunduk lesu, matanya berkaca-kaca saat hendak menceritakan peristiwa banjir yang kembali melanda Desa Cangkring Rembang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
Sudah tiga hari pemukiman Cangkring Rembang direndam banjir. Musibah itu bukan pertama kali melanda wilayah tersebut.
Sebelumnya pada bulan Februari kemarin, Karanganyar salah satu kecamatan yang turut terdampak banjir yang disebabkan oleh intensitas hujan dan beberapa tanggul sungai jebol.
Sebagai Kepala Desa Cangkring Rembang, Asrofah tau persis perasaan warganya setelah dalam kurun waktu satu bulanan. Karanganyar kembali dilanda banjir.
Baca Juga: Kurangi Intensitas Hujan, Rekayasa Cuaca TMC di Semarang Mulai Dilakukan
"Seluruh warga saya terdampak mulai dari lansia, anak-anak, remaja dan ibu-ibu. Totalnya ada 300an orang," ucap Asrofah saat ditemui di dapur umum, Selasa (19/3/24) sore.
Untuk merespon bencana banjir tersebut, pihaknya telah menyediakan enam tempat pengungsian dan dapur umum. Semuanya dicover menggunakan anggaran APBDes.
Sementara ini kebutuhan prioritas di tempat pengungsiannya yakni makanan. Untuk akses kesehatan dan lain-lainnya sudah terjamin.
"Dapur umum sekali masak menyediakan makan sebanyak 2.500 porsi. Setiap hari kita masak dua kali untuk sahur dan buka," ungkapnya.
Asrofah benar-benar sangat terpukul dan syok ketika bencana banjir melanda desanya. Terlebih warganya mayoritas berprofesi sebagai petani dipastikan gagal panen gegara banjir.
Baca Juga: Tinjau Banjir di Grobogan, Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Senilai Rp293 Juta Lebih
"(Bencana) banjir fase pertama kemarin bikin kami syok. Kami sebelumnya sudah punya angan-angan untuk nabung lebih banyak. Tapi semua itu pupus karena banjir," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan ada 700 lahan pertanian yang berdiri di Desa Cangkring Rembang. Sampai detik ini, dia masih belum percaya desanya di landa banjir dalam waktu sangat dekat.
Meski demikian, Asrofah mengaku tetap bersyukur semua warga dalam keadaan selamat yang bencana banjir melanda desanya untuk kedua kalinya.
"Di fase banjir kedua ini kalau kata orang jawa, walaupun ada bencana tetap alhamdulillah. Warga kami sudah siaga dan waspada dari pengalaman pertama," tandasnya.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Spanyol 226 Jiwa Melayang, Ekonomi Terpuruk Rp342 Triliun
-
Pj Gubernur Jakarta Ungkap Cerita Gibran Dadakan Blusukan ke Lokasi Banjir Rob: Meski Air Mulai Kering, Beliau...
-
Tinggal di Komplek Elit, Depan Rumah Fateh Halilintar Tetap Kebanjiran
-
Banjir Rob Rendam Pemukiman di Muara Angke
-
Antisipasi Musim Hujan, Pj. Gubernur Teguh Tinjau Banjir Rob hingga Rumah Pompa
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias