Budi Arista Romadhoni
Rabu, 27 Maret 2024 | 12:24 WIB
Jeni Hartati, UMKM Kimilanqu asal Kota Semarang yang menjadi binaan Rumah BUMN BRI Semarang.

Ia pun bersyukur bisa begebanung dengan Rumah BUMN BRI Semarang. Sebab, dari situ ia bisa lebih gencar mempromosikan produknya itu.

"Gabung ke rumah BUMN sejak ini berdiri tahun 2017. Awal bergabung, yang paling berkesan adalah diajak jalan-jalan ke JCC. Tahun 2021 Brilian Prenuer tidak lolos, 2022 ndaftar lagi akhirnya terpilih dan berangkat ikut pameran," ujarnya.

Selain itu Jeni juga terbantu dengan program modal usaha dari BRI. Bahkan, kini ia juga melayani pembayaran non tunai dengan memiliki Qris BRI.

"KUR saya pernah ambil untuk modal usaha dari BRI Pedurungan. Saya sampai sekarang punya tiga rekening BRI untuk KUR sendiri, untuk bantuan sendiri, dan untuk ikut di Rumah BUMN ini," ucapnya.

Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati mengungkapkan kini sudah ada 7.000 UMKM yang bergabung.

Rumah BUMN Semarang sampai saat ini telah memfasilitasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menggelar berbagai pelatihan yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha.

Rumah BUMN Sendiri didirikan pada 2017 oleh BRI. Pelaku UMKM dipersilakan bergabung dengan Rumah Kreatif BUMN secara gratis. Persyaratan memiliki usaha dan cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Kita tujuan akhirnya adalah go global, bisa ekspor," ujar Koordinator Rumah BUMN BRI Semarang tersebut.

Sementara itu, Erwin Nur Himawan pemimpin cabang BRI Semarang Pattimura saat dikonfirmasi SUara.com, penyaluran KUR Mikro untuk UMKM pada 2023 sebanyak 21.615 debitur, dengan total penyaluran Rp927 Miliar.

Baca Juga: Covid-19 Membawa Berkah, Kisah UMKM Binaan BRI yang Kini Berjualan Bawang Hitam

"Target Penyaluran KUR Mikro di Kota Semarang Tahun 2024 sebesar Rp968 Miliar," ucapnya dari keterangan tertulis.

Load More