SuaraJawaTengah.id - Bencana tanah bergerak atau longsor kembali melanda Kabupaten Banjarnegara.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, tanah bergerak mengakibatkan enam keluarga yang terdiri atas 17 jiwa warga Desa Punggelan mengungsi.
"Mereka mengungsi di dua rumah warga, yakni rumah Pak Putut sebanyak empat keluarga yang terdiri atas 11 jiwa dan rumah Pak Suyanto sebanyak dua keluarga yang terdiri atas enam jiwa," kata Andri dilansir dari ANTARA, Sabtu (13/4/2024).
Ia mengatakan kejadian pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Dusun Jebug RT 02 RW 10, Desa Punggelan, Kecamatan Pungelan, terjadi dua kali.
Baca Juga: Asyiknya Ngabuburit Sambil Panahan di Banjarnegara
Yakni pada Rabu (3/4/2024) yang menyebabkan dua rumah rusak berat akibat tertimbun material longsoran dan satu rumah rusak sedang.
Selanjutnya pada hari Rabu (10/4/2024), kata dia, kembali terjadi pergerakan tanah yang mengakibatkan dua rumah tertimbun material longsoran dan dua rumah lainnya rusak berat sehingga tidak bisa dihuni.
Selain itu, lanjut dia, sebanyak 14 keluarga yang terdiri atas 39 jiwa melakukan pengungsian secara tentatif terutama ketika terjadi hujan lebat karena rumahnya terancam pergerakan tanah.
"Hingga saat ini belum dibutuhkan dapur umum karena enam keluarga yang mengungsi masih bisa melakukan aktivitas memasak sendiri di lokasi pengungsian. Demikian pula dengan 14 keluarga yang rumahnya terancam, masih bisa memasak sendiri," jelas dia.
Menurut dia, bantuan logistik permakanan untuk enam keluarga yang mengungsi telah didistribusikan oleh BPBD, Dinas Sosial, PMI Kabupaten Banjarnegara, dan para donatur sehingga masih mencukupi kebutuhan hingga beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Kota Semarang, 45 Rumah Rusak Parah
Lebih lanjut Andri mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan kembali lokasi kejadian bencana pergerakan tanah dan longsor serta meminta Pemerintah Desa Pungelan untuk mengimbau masyarakat agar waspada dan mencari tempat aman ketika terjadi hujan.
"Kami juga telah meminta untuk segera dilakukan penutupan terhadap rekahan atau retakan tanah yang muncul. Material longsoran yang menutup akses jalan penghubung Desa Punggelan dengan Desa Jembangan telah disingkirkan, sehingga bisa dilalui kembali," paparnya.
Di samping itu, kata dia, Pemdes Punggelan bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) setempat telah mendirikan pos pantau pergerakan tanah maupun pengaturan lalu lintas secara mandiri.
Terkait dengan penanganan lanjutan, dia mengatakan dalam waktu dekat akan dilakukan kajian geologi terhadap lokasi pergerakan tanah maupun lahan untuk relokasi warga yang rumahnya mengalami kerusakan.
"Penanganan lokasi terdampak sebaiknya menunggu cuaca cerah atau musim kemarau, karena dimungkinkan masih bisa terjadi longsor susulan ketika turun hujan," kata Andri.
Berita Terkait
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
-
Daftar Identitas 12 Korban Tanah Longsor Penambangan Ilegal Di Solok Sumatra Barat
-
Badan Geologi Sebut Tambang Ilegal Tingkatkan Potensi Longsor Lebih Besar di Solok
-
Diguyur Hujan Deras, Longsor Tutup Ruas Jalan Trans Nabire Hingga 30 Meter
-
Pasca Longsor, Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak Kembali Dilalui Kendaraan
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Sengketa Lahan Cilacap: KPA Kritik Skema Pemerintah, Petani Terancam Kehilangan Lahan
-
Tragis! Rem Blong, Truk Tronton Hantam Ruko di Semarang, 2 Orang Tewas!
-
Rayakan Anniversay ke-2, Kurnia Seafood Semarang Berikan Diskon 30% untuk Pelanggan
-
Dorong Transisi Energi Alternatif, PT Semen Gresik Tekan Subtitusi Thermal Substitution Rate
-
Pertamina Patra Niaga JBT Berikan Apresiasi pada Operator SPBU Sultan Agung Semarang