SuaraJawaTengah.id - Setiap tanggal 1 Mei atau May Day merupakan perayaan tahunan dan menjadi simbol perjuangan kelas pekerja di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Perayaan May Day atau Hari Buruh Sedunia di tanah air identik dengan demontrasi hingga mogok kerja. Cara ini dilakukan agar para pengusaha memperhatikan hak-hak buruh dan kesejahteraannya.
Buruh di Kota Semarang punya sejarah panjang bikin gerakan dan mobilisasi sejak zaman Hindia Belanda. Rentan tahun 1923-1925 pernah terjadi aksi mogok kerja besar-besaran oleh buruh yang bekerja di kereta api dan pelabuhan.
Mereka melakukan aksi tersebut lantaran kebijakkan Pemerintahan Hindia Belanda yang tidak pro terhadap buruh. Semaoen salah satu tokoh Partai Komunis Indonesia Semaoen adalah dalang yang membakar api semangat para buruh untum mogok kerja.
Baca Juga: Kisah Pemuda Semarang Bikin Program Makan Siang Gratis: Udah Bertahan Delapan Tahun
Melalui organisasinya Vereningging van Spoor-en Tramwegpersoneel (VSTP), Semaoen-lah yang menjadi penggerak dan mengadakan pertemuan dengan para buruh. Kemudian terjadilah kesepakatan jika ada seorang buruh yang tertangkap, maka mereka melakukan aksi mogok kerja.
"Pernah ada aksi mogok tapi nggak sebesar tanggal 8 Mei 1923 setelah Semaoen ditangkap," ucap Pemerhati Kota Semarang, Mozes Christian Budiono, pada Suara.com, Rabu (1/5/24).
Lelaki yang akrab disapa Mozes tersebut membeberkan jejak Semaoen dan bekas kantor VSTP masih berdiri kokoh di ujung timur kawasan Kota Lama atau di Jalan Letjen Suprapto, Kecamatan Semarang Utara.
Berdasarkan pantauan Suara.com, bekas kantor VSTP beralih fungsi jadi rumah warga. Akan tetapi terpampang sebuah peringatan yang menyatakan tanah dan bangunan tersebut sedang dalam sengketa.
"Gubernur Hindia Belanda kala itu mengurangi tenaga kesehatan, fasilitas umum dan gaji buruh yang kurang layak," ungkap Mozes.
Baca Juga: Terungkap Penemuan Mayat di Gunungpati, Ternyata Korban Pengeroyokan, Ini Identiasnya
Sebelum VSTP lahir, gerakkan buruh di Kota Lunpia belum terorganisir dengan baik. Setelah VSTP didirikan dan dipimpin Semaoen aksi-aksi buruh jadi lebih terencana.
Bahkan para buruh di seluruh Jawa pernah serentak melakukan aksi mogok kerja. Tak hanya buruh kereta api dan pelabuhan. Buruh tram, pedagang pasar, pekerja bengkel dan kusir ikut mogok kerja.
Menurut Mozes, aksi mogok kerja yang dilakukan saat itu melumpuhkan aktivitas transportasi dan perekonomian. Sebab kereta api dan trem jadi tulang punggung mendistribusikan berbagai komoditas.
Aksi-aksi para buruh tersebut tak berbuah manis. Pemerintah Hindia Belanda mengerahkan tentara dan melakukan tindakan represif untuk menghentikan aksi buruh tersebut. Bahkan Semaoen juga turut diasingkan ke Eropa oleh Pemerintah Hindia Belanda.
"VSTP ini merupakan salah satu organisasi buruh yang terbuka dengan warga pribumi. Anggotanya malah didominasi pribumi," kenangnya.
Kontributor : Ikhsan
Berita Terkait
-
Undang Warga di Rumah Dinas, Kemiripan Taktik Ridwan Kamil dengan Belanda saat Tangkap Pangeran Diponegoro
-
Andil Tijjani Reijnders di Balik Keputusan Eliano Reijnders Pilih Timnas Indonesia
-
Terkuak Alasan Thom Haye Langsung Balik ke Belanda Usai Timnas Indonesia Hajar Arab Saudi
-
Media Belanda Soroti Kemenangan Timnas Indonesia: Skuadnya Mirip Tim Oranje
-
Sebut Timnas Indonesia 'Rasa Belanda', Media Asing akan Malu Jika Tahu Top Skor Garuda Saat Ini
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri