Jika De Locomotief memposisikan diri sebagai corong perjuangan hak-hak bumiputera, H.J Sjouke melalui Magelang Vooruit mempromosikan kemajuan masyarakat Hindia sebagai hasil dari politik etis.
Tiga belas butir asas pembentukan Vereeniging Magelang Vooruit, menjelaskan bahwa asosiasi dibentuk untuk mempromosikan Magelang sebagai kota yang layak ditempati.
“De inwoners aan te sporen tot verfraaiing van huntuinen en het verbeteren van het aanzien van hun gebouwen en erven. Bij de ingezetenen aan te kweeken: gemeenschapszin en liefde voor hun woonstad.”
(Untuk mendorong warga mempercantik taman mereka dan meningkatkan penampilan bangunan dan pekarangan. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan rasa cinta terhadap kota tempat tinggalnya di kalangan warga).
Baca Juga: Heboh karena Dikunjungi Jokowi dan Prabowo, Ini 5 Fakta Unik Bakso Pak Sholeh Magelang
Mooi Hindie
H.J Sjouke banyak menulis situasi Magelang dari sudut pandang yang indah-indah. Salah satunya lewat buku “Wetenswaardigheden van Magelang” atau “Perlu Diketahui dari Magelang”.
Sjouke menyebut jumlah populasi di Magelang tahun 1930 mencapai 59.749 orang. Sebanyak 4.493 diantaranya adalah orang Eropa.
Orang-orang Eropa tinggal di permukiman yang asri, menyisakan sebagian pekarangan untuk ditanami aneka bunga.
Julukan Magelang “Tuin van Java” atau tamannya Pulau Jawa muncul pada masa Burgemeester Magelang, Ir R.C.A.F.J Nessel Van Lissa yang menjabat 1934 sampai 1942.
Baca Juga: Mengingat Kembali Kisah Johannes Van Der Steur, Kompeni Belanda Asuh Ribuan Anak di Magelang
Selain nyaman untuk tempat tinggal, Magelang ditawarkan sebagai tempat yang cocok untuk merintis bisnis. Biaya hidupnya terjangkau, upah koeli angkutnya juga murah.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Koar-koar Efisiensi, Mendagri Tito Sebut Dana Retret Rp13 M Bentuk Investasi: Kalau Gak Efisien Kasihan Rakyat
-
Retret Magelang Dilaporkan ke KPK, Mendagri Tito soal PT Lembah Tidar: Kami Tak Peduli Siapa Pemiliknya, Terpenting...
-
Dilaporkan ke KPK, Mendagri Beberkan Alasan Pilih PT Lembah Tidar Jadi Vendor Retret Kepala Daerah
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Mudik Tak Lagi Jadi Beban: Balik Rantau Gratis Angkat Martabat Pekerja Informal Jateng
-
Hampers Berkah UMKM Rumah BUMN Semen Gresik Catatkan Penjualan 1587 Paket, Omset Ratusan Juta Rupiah
-
Didukung BNI Xpora, Produsen Permen Jahe Indo Tropikal Sukses Tembus Pasar Ekspor
-
Hubungan Gelap Berujung Maut: Oknum Polisi Jateng Dipecat Usai Aniaya Bayi hingga Tewas
-
PSIS Semarang Siap Hadapi Persik, Targetkan Kemenangan untuk Jauhi Zona Degradasi