SuaraJawaTengah.id - Masyarakat kuno menggunakan bahasa simbol sebagai cara berkomunikasi. Salah satu cara mengenali strata spiritual dan sosial dalam masyarakat.
Sosok mewakili orang suci atau bangsawan pada prasasti atau relief candi, digambarkan lewat penambahan ornamen-ornamen khusus yang membedakannya dari rakyat biasa.
Mereka umumnya digambarkan menunggang kereta kencana, kuda, atau dinaungi payung yang melambangkan kelas sosial tinggi.
Pada relief Candi Borobudur, para brahmin digambarkan dilindungi payung yang melambangkan spiritualitas. Dari 2.672 panel relief candi, ornamen payung muncul pada 332 panel diantaranya.
Relief itu menggambarkan kisah-kisah pada kitab Lalitawistara Sutra dan Gandawyuha Sutra. Salah satunya menceritakan perjalanan Sudhanan berguru kepada 50 orang suci untuk mencapai pencerahan sempurna.
Selama perjalanan, Sudhana digambarkan sebagai pemuda yang selalu dinaungi payung. Payung atau chattra dalam spiritulitas Buddha, selain berfungsi sebagai pelindung juga bermakna keberanian dan kesucian.
Dalam praktik meditasi tantra, ornamen chattra selalu muncul dalam visualisasi. Chattra -berupa cakram batu bertumpuk tiga- biasanya menghias yasti di puncak stupa Buddha.
Begitu penting elemen chattra, sehingga dinyatakan dalam Arya Manggala Kuta Mahayana Sutra bahwa “kepala Buddha adalah payung pelindung yang jaya”.
Candi tanpa chattra di puncak stupa, bisa diibaratkan tubuh tanpa kepala. Melalui penempatan chattra, stupa tidak hanya menjadi tumpukan batu biasa, namun melambangkan kesempurnaan batin Buddha.
Baca Juga: Jika Dico dan Raffi Benar-benar Maju di Pilgub Jateng, Bakal Jadi Kekuatan Politik yang Besar?
Payung yang melambangkan atribut kelas sosial dan spiritual tinggi pada masyarakat Buddha, juga terlihat melalui lukisan G.B Hooijer yang dibuat kisaran tahun 1916-1919.
Berita Terkait
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
-
18 Ribu Pekerja di PHK hingga Februari 2025, Ini Provinsi Terbanyak
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal
-
Rahasia Umbul Leses Boyolali: Kisah Pengantin Terkutuk Jadi Pohon Raksasa!