SuaraJawaTengah.id - Program Study Tour kini menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Apalagi baru saja terjadi kecelakaan maut rombongan sekolah yang melaksanakan kegiatan tersebut.
Direktur Eksekutif Yayasan Cahaya Guru Muhammad Mukhlisin mengimbau pemerintah untuk bisa membuat kebijakan yang memperketat pengawasan pelaksanaan widyawisata atau study tour maupun kegiatan lain yang mewajibkan murid bepergian jauh.
"Ini karena kejadian kecelakaan akibat widyawisata telah banyak menyebabkan korban jiwa dan terus berulang,” katanya dikutip dari ANTARA pada Kamis (16/5/2024).
Mukhlisin menyebutkan, kecelakaan study tour sudah sering terjadi bahkan dalam setahun terakhir seperti widyawisata SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, pada 18 Oktober 2023 yang mengakibatkan enam murid, satu guru luka, dan satu kernet bus meninggal dunia.
Baca Juga: Braakk! Mobil Rombongan Pemudik Kecelakaan di Tol Pejagan, Korban Bergelimpangan di Jalan
Kemudian pada 2 Desember 2023, rombongan SMKN 2 Ngasem Bojonegoro menabrak dump truk hingga dua orang meninggal, serta kecelakaan pada 18 Januari 2024 yang menimpa widyawisata SMAN 1 Sidoarjo hingga mengakibatkan tiga orang luka-luka dan dua orang meninggal dunia.
Selanjutnya yang baru saja terjadi yakni pada 11 Mei 2024, rombongan murid dan guru SMK Lingga Kencana Kota Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, hingga menyebabkan 11 orang meninggal dan puluhan luka-luka.
Menurut Mukhlisin, pemerintah harus membuat mekanisme pengawasan dan regulasi terkait widyawisata untuk mencegah korban serupa.
Ia menuturkan, regulasi sangat diperlukan untuk memberikan kepastian kepada orang tua murid dan pemangku kepentingan soal wajib atau tidaknya widyawisata termasuk mekanisme pelaksanaannya sehingga memunculkan rasa aman dan berkeadilan.
Selain itu, Mukhlisin menilai kecelakaan yang menimpa SMK Lingga Kencana Depok pada Sabtu (11/5) petang, di Subang, Jawa Barat, merupakan kegiatan perpisahan sehingga tidak menjadi bagian dari pembelajaran di kurikulum.
Baca Juga: Daftar Lengkap Identitas Korban Kecelakaan Maut Bus vs Truk di Tol ABC Semarang
Terlebih, kegiatan-kegiatan akhir tahun pelajaran seperti perayaan perpisahan, wisuda, dan widyawisata sering memberatkan orang tua, karena menelan biaya yang tidak murah sedangkan kondisi ekonomi orang tua murid beragam.
Alasan lain pemerintah perlu membuat regulasi dan pengawasan adalah untuk mencegah terjadinya penyelewengan seperti yang terjadi di sebuah SMA Negeri di Bandung.
Penyelewengan itu dilakukan oleh pelaku yang merupakan seorang pemimpin perjalanan dengan menggelapkan dana sebesar Rp368 juta sehingga widyawisata gagal dilaksanakan.
Ia menjelaskan, apabila widyawisata didesain dengan tepat maka bisa menjadi proses pembelajaran yang menyenangkan, karena murid dapat mengalami perjumpaan langsung dengan orang atau komunitas yang berbeda.
Mukhlisin menambahkan, implementasi kebijakan yang sudah ada seperti Permendikbud Nomor: 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah juga perlu dievaluasi karena seharusnya bisa menjadi pengawas dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan program sekolah.
Berita Terkait
-
Kabar Nahas Kecelakaan Tol Cipularang Buat Istri Sopir Truk Pingsan dan Tak Bisa Tidur Nyenyak
-
Detik-Detik Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Terekam Dashcam! Truk Muatan Berat Terlibat
-
Truk Dibakar Massa, Sopir Penabrak Bocah di Teluknaga Tangerang Resmi Tersangka: Urine Positif Narkoba!
-
Jatmiko, Sopir Truk Penabrak Mobil Kru TVOne Terancam 6 Tahun Penjara
-
Lari dari Kejaran, Truk Kontainer Seruduk Kendaraan Hingga Warga di Jalan Raya Tangerang
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias