Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 20 Mei 2024 | 16:09 WIB
Ilustrasi - Sejumlah bus pariwisata di Purwokerto, Kabupaten Banyumas. (ANTARA/Sumarwoto)

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Perhimpunan Biro Perjalanan Eks Keresidenan Banyumas (Pebemas) M. Kardiyo menyambut baik kebijakan Dindik Kabupaten Banyumas yang tidak melarang kegiatan tur studi.

"Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas sangat luar biasa, karena membantu usaha di sektor pariwisata. Cuma memang harus selektif memilih biro perjalanan wisata, pilihlah biro yang masuk dalam paguyuban, asosiasi, seperti Pebemas atau Asita," katanya.

Ia mengakui kecelakaan maut yang terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, telah memicu sejumlah pemerintah daerah melarang penyelenggaraan tur studi meskipun sebenarnya peristiwa itu merupakan kesalahan dari perusahaan bus angkutan wisata, bukan kesalahan biro perjalanan wisata.

Dalam hal ini, kata dia, bus yang digunakan untuk kegiatan tur studi tersebut diketahui tidak layak pakai karena bermesin depan, sudah berusia tua, dan medan yang dilaluinya termasuk ekstrem.

Baca Juga: Fakta Baru Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Penembakan Juru Parkir di Banyumas

"Larangan kegiatan tur studi bagi kami miris karena saat sekarang sektor pariwisata mulai bangkit setelah mengalami keterpurukan akibat pandemi COVID-19. Apakah dengan kejadian Subang, kami harus kembali mengalami keterpurukan," katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan kebijakan sejumlah daerah yang melarang tur studi tersebut dapat dievaluasi dan ditinjau kembali agar para pelaku wisata tidak kembali mati suri.

Menurut dia, larangan tur studi tersebut tidak hanya berdampak pada biro perjalanan wisata, juga usaha pariwisata lainnya seperti perhotelan, rumah makan, dan UMKM.

"Kalau memang mau dilarang, tutup saja semua perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan kepariwisataan. Kami 'kan pelaku wisata, mencari uang di sektor wisata, mengapa harus dihadapkan dengan adanya larangan tersebut," katanya.

Sebelumnya, sebuah bus pengangkut rombongan murid dan guru SMK Lingga Kencana Kota Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, pada tanggal 11 Maret 2024, sehingga mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka.

Baca Juga: Duh, Jukir Hotel di Banyumas Ditembak Pengunjung, Ini Kronologi Lengkapnya

Load More